Jambekspres.co.id

Uzbekistan Negara Kelahiran Imam Bukhori, Ini Tiga Kota Bersejarah Dalam Perkembangan Islam di Negara Itu

JAMBI, bungopos.com - Uzbekistan merupakan negara yang terletak di jantung Asia Tengah. Negara ini berbatasan dengan Turkmenistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Afghanistan. Negara ini berukuran hampir sama dengan Swedia atau California dengan lebih dari dua pertiganya adalah gurun dan stepa di barat. Di negara ini paling tidak ada dua kota tertua dan paling bersejarah dalam situs perkembangan Islam yakni Samarkand dan Bukhara.

1. Samarkand

Dikutib dari wikipedia.com, Samarkand merupakan nama kota di Provinsi Samarqand, UzbekistanSamarkand didirikan hampir 3 ribu tahun oleh Aleksander Agung yang menaklukkan kota itu pada tahun 329 SM. Pada saat itu, Samarkand menjadi kota penting di Jalur Sutera dari Tiongkok ke barat.

Pada periode awal Islam dari abad ke-7, kota ini berkembang pesat sampai perusakan oleh Jenghis Khan pada tahun 1220. Pada abad ke-14 Timur Leng menjadikan Samarkand sebagai ibu kota kerajaan yang besar. Pada tahun 1868, Samarkand menjadi bagian dari kekaisaran Rusia, dan dari 1925 sampai tahun 1930 kota ini adalah ibu kota Republik Sosialis Uzbekistan.

Di kota Samarkand ada beberapa peninggalan terbesar dari arsitektur Islam.

  • Masjid Bibi-Khanum
  • Madrasah Ulugbek (1417-1420)
  • Madrasah-Sher-Dor (1619-1636)
  • Madrasah Tilya-Kori (1646-1660)
  • Museum dan situs arkeologi Afrasiab
  • Gur Emir Mausoleum-
  • Shahi-Zinda Ensemble
  • Khodja Mausoleum-Doniyor
  • Observatorium Ulugbek
  • Hodja-Abdu-Darun

 

2. Bukhara

Bukhara merupakan kota yang terletak di sebelah tengah republik Uzbekistan. Penduduknya berjumlah 247.000 jiwa (2005). Kota ini mengalami masa kejayaannya pada abad ke-9 M sampai abad ke-13 M sebagai pusat peradaban Islam dan perdagangan di Asia Tengah, di samping Samarkand. Kota ini juga merupakan tempat kelahiran dari Imam Bukhari, periwayat dan ahli hadis.  Disini juga terdapat pusara tempat Imam Bukhari dikuburkan. Pusara ini ditemukan berkat jasa presiden RI, Ir Ahmad Soekarno. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://id.wikipedia.org/