TERAPI : Anggur merah ternyata bisa digunakan untuk terapi diabetes

Anggur Merah Ternyata Bisa Digunakan Untuk Terapi Diabetes, Begini Caranya

JAKARTA, bungopos.com - Neuropati diabetik merupakan salah bentuk komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang menyebabkan gangguan pada saraf tepi ditandai dengan gejala sering kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melakukan penelitian inovatif untuk mengatasi komplikasi umum dari Diabetes Melitus (DM) ini menggunakan senyawa bioaktif dari buah anggur merah,  yang diharapkan dapat memberikan terapi yang lebih efektif dalam mengelola neuropati diabetik.

Penelitian ini dilakukan oleh lima mahasiswa dari berbagai fakultas, yaitu Puji Kurnellawati dan Adha Fauzi Hendrawan dari FK-KMK, Fauziah Rahma Zora Rustiawan dan Araya Pangastuti dari Fakultas Farmasi serta M. Syuja Rizqullah dari Sekolah Vokasi. Tim ini dibimbing oleh Dr. Rio Jati Kusuma, S.Gz., MS. dari Gizi Kesehatan FK-KMK UGM. Kelimanya meneliti potensi resveratrol dalam NLC untuk mencegah perkembangan neuropati pada model hewan DM.

Puji Kurnellawati menerangkan dalam penelitian ini, tim mahasiswa menggunakan ekstraksi anggur merah untuk memperoleh resveratrol, yang kemudian dienkapsulasi dalam Nanostructured Lipid Carrier (NLC)NLC. Selanjutnya diuji pada tikus wistar digunakan sebagai subjek penelitian dalam rangka menguji tingkat efektivitas terapeutik ini. Beberapa hal yang diuji terkait kadar glukosa darah, respon nyeri, serta analisis ekspresi gen antioksidan dan histologi nervus sciaticus. “Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan NLC mampu menurunkan kadar glukosa darah dan inflamasi serta meningkatkan fungsi motorik pada tikus model DM,” ujar Puji dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Rabu (7/8).

Dari hasil penelitian, kata Puji, menunjukkan perbedaan signifikan dalam waktu jingkat kaki, kadar glukosa darah, dan kadar TNF-α antar kelompok perlakuan. Penemuan ini menunjukkan bahwa NLC tidak hanya meningkatkan bioavailabilitas resveratrol tetapi juga efektif dalam mengurangi gejala neuropati diabetik. “Pendekatan ini memiliki potensi besar sebagai terapi preventif yang lebih baik untuk penderita diabetes,” katanya.

Melalui metode enkapsulasi resveratrol dalam NLC, penelitian ini menurut Puji, tidak hanya memberikan solusi potensial bagi penderita neuropati diabetik, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan obat dan terapi. Ia berharap hasil penelitian ini dapat diakses oleh masyarakat luas dan mendorong diskusi serta kolaborasi lebih lanjut dalam bidang riset obat-obatan. “Adanya temuan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan lebih lanjut dalam terapi neuropati diabetik dan membantu meningkatkan kualitas hidup para penderita diabet,”katanya.

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://ugm.ac.id/