ILUSTRASI

Bagi Capres, Cagub, Cabup, Cawako, Ini Tiga Nasehat Kepemimpinan Ala Umar bin Abdul Azis

JAMBI, bungopos.com - Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah Umayyah yang memerintah dari tahun 717 hingga 720 M. Meskipun masa pemerintahannya singkat, beliau dikenal sebagai salah satu khalifah terbaik dalam sejarah Islam. Beliau terkenal dengan keadilan, kesederhanaan, dan ketaqwaannya. 

BACA JUGA: Maju Pilpres, Bupati Menteri dan Anggota Dewan Tak harus Mundur

Ada satu kisah yang menarik ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz menulis surat pada Sufi Agung dan ahli Fiqih di masanya, yakni Al-Hasan Al-Bashri. Menerima surat tersebut, akhirnya Al-Hasan Al-Bashri pun menulis surat nasihat kepada Khalifah. Nasihat Al-Hasan Al-Bashri, didokumentasikan oleh Profesor Quraish Shihab dalam buku Islam dan Politik, menyampaikan pentingnya berlaku adil dalam memimpin. Nasihat ini ibarat cahaya yang menerangi jalan para pemimpin dalam menjalankan tugas mulia mereka.

BACA JUGA: Siapakah Pemenang Pilpres Langsung Dari Waktu ke Waktu ? Berikut Penjelasannya

Menurut Hasan Al-Bashri ada tiga analogi tentang pemimpin yang adil. Pertama, pemimpin yang adil adalah pelurus dan pelindung. Seyogianya mengangkat pemimpin yang adil untuk "meluruskan yang bengkok, menegakkan keadilan, memperbaiki kerusakan, memberi kekuatan kepada yang lemah, dan menjadi tempat berlindung bagi yang takut dan berharap." Ini adalah gambaran ideal seorang pemimpin yang senantiasa mengupayakan kebaikan dan kesejahteraan rakyat.  

BACA JUGA: Pilpres 2024, Pengasuh Pesantren Sumberwringin Lora Shaleh Dukung Gus Imin

Pemimpin yang adil tidak hanya mengatur, tetapi juga menjadi pelindung dan pembela bagi rakyatnya. Ia tidak berkuasa untuk menindas, melainkan untuk melindungi dan memberdayakan. Ia adalah sosok yang ditakdirkan untuk meluruskan segala bentuk ketidakadilan, menegakkan keadilan atas kezaliman, memperbaiki kerusakan, menjadi kekuatan bagi kaum yang lemah, serta tempat berlindung bagi mereka yang dihantui rasa takut dan harapan.

BACA JUGA: Pilpres 2024 Kemungkinan Dua Poros, Mungkinkah ? Kedua, pemimpin yang adil ibarat pengembala yang penuh belah kasih. Al-Hasan Al-Bashri selanjutnya mengumpamakan pemimpin yang adil dengan seorang penggembala yang sangat kasih terhadap gembalaannya. Baginya, rakyat adalah amanah yang harus dijaga dan dilindungi. Ia mengantarkan mereka menuju kebaikan dan kemakmuran, menjauhkan mereka dari bahaya dan kebinasaan.   Pemimpin yang adil tidak hanya memerintah, tetapi juga menjadi teladan dan pembimbing. Ia mengayomi rakyatnya dengan penuh kasih sayang dan kepedulian, memastikan mereka terpenuhi kebutuhannya dan terjamin keamanannya. 

BACA JUGA: Pasca Dideklarasikan Anies Cak Imin, Ini Peta Politik Pilpres 2022

Ketiga, Imam yang Adil ibarat seorang ayah yang bertanggung jawab kepada anak-anaknya. Pemimpin adil bekerja keras untuk untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik ketika mereka masih kecil maupun ketika mereka sudah dewasa. Ia tidak hanya memberikan nafkah, tetapi juga mendidik dan membimbing mereka agar menjadi pribadi yang baik.   Pemimpin yang adil tidak hanya memerintah, tetapi juga menjadi teladan dan mentor. Ia bekerja dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab demi kemaslahatan rakyatnya, menjamin kesejahteraan. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://islam.nu.or.id/