JAMBI, bungopos.com - Baru-baru ini, wacana duet Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo kembali mengemuka setelah seorang politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, meyakini ada dua poros pada Pilpres 2024 mendatang.
Penilaian ini ia lontarkan sebagai langkah antisipasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) menghadapi satu poros.
"Pasangan AMIN mengantisipasi semua kemungkinan, kemungkinannya kan tinggal dua, tiga poros atau dua poros. Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal dua poros pribadi ya ini," ujarnya kepada wartawan.
BACA JUGA: Sistem Pemilu Proporsionalisme Terbuka, Waspadai Pragmatisme Politik
Sementara itu dari release lembaga riset Poltracking Indonesia yang direleasi diwebsitnya diketahui bahwa mengenai pergeseran peta elektoral calon presiden. Sampai sejauh ini, hanyaterdapat tiga nama capres kuat yang kompetitif secara elektabilitas. Pada survei Februari, simulasi tiga nama capres kuat, Ganjar Pranowo (34.6%), Prabowo Subianto (26.1%), dan Anies Baswedan (24.4%). Pada survei Maret, Ganjar Pranowo (36.9%), Prabowo Subianto (27.2%), dan Anies Baswedan (21.3%). Data terbaru pada survei April, Prabowo Subianto (33.0%), Ganjar Pranowo (31.1%), dan Anies Baswedan (22.4%). Posisi dari ketiga capres ini sangat dinamis dan kompetitif, mengingat pergerakan tren ketiganya sangat fluktuatif, terutama Prabowo Subianto (33.0%) dan Ganjar Pranowo (31.1%) posisi elektabilitasnya sangat kompetitif. (arm)