BUDAYA : Gubernur Jambi H Al Haris disambut dengan acara adat

Jambi Kaya Wisata Budaya Tapi Anggarannya Kecil, Ini Harapan Gubernur

JAMBI, bungopos.com - Jambi sangat kaya dengan peninggalan budaya yang tersebar di berbagai daerah dan beragam bentuk. Baik yang tangible maupun intangible yang sudah digali, ditemukenali dan yang masih terpendam di bumi maupun di bawah air. Peninggalan-peninggalan yang sudah ditemukenali tersebut sebagian disimpan, dilestarikan dan dipamerkan di museum. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jambi, Dr.Al Haris, S.Sos, MH saat membuka secara resmi Pameran Koleksi Ethnografi dalam rangka Kenduri Swarnabhumi 2023 di Museum Siginjei Jambi.

 BACA JUGA: Wow ! Ternyata Jambi Memiliki Potensi Bisnis Masa Depan, Ini Peluangnya Menurut Gubernur

Gubernur mengatakan museum sebagai ruang transformasi nilai warisan budaya bangsa dari generasi terdahulu kepada generasi sekarang harus mampu menata dan berbenah diri, beradaptasi dengan teknologi komunikasi dan publikasi kekinian sesuai kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan generasi muda dalam mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang ada di museum.

BACA JUGA: Wagub Sani Akui Bus KPK Roh Penyebaran Budaya Anti Korupsi, Ini Himbauannya Untuk Rakyat Jambi


“Dari pameran ini kita melihat sejauh mana koleksi sejarah Jambi dari masa ke masa sesuai dengan peradabannya, agar kita kenal bahwa Jambi ini kaya dengan khasanah dan tidak hanya budaya tapi juga koleksi-koleksi sejarah yang menunjukkan pada zamannya,” ujar Gubernur.


Gubernur Al Haris menjelaskan bahwa pemerintah menggelar agenda tertulis Kenduri Swarnabhumi yang ditujukan agar masyarakat kembali melihat peradaban termasuk juga Sungai Batanghari.

“Dimana dulu Sungai Batanghari yang dulu adalah perlintasan sejarah budaya, perdagangan, agama dan sebagainya. Oleh karena itu tujuan daripada Kenduri Swarnabhumi ini bertujuan agar anak-anak negeri ini kembali merevitalisasi, menjaga lingkungan Sungai Batanghari,” jelas Gubernur Al Haris.

BACA JUGA: Mau Jadi Politisi ? Ini Lima Kepribadian Yang Harus Kamu Miliki


“Saya juga mengharapkan dengan adanya pengetahuan tentang sejarah ini akan menjadikan Sungai Batanghari ke depan adalah tempat seperti dulu tempat dimana adalah tempat sejarah budaya dan perdagangan dan transportasi,” lanjut Gubernur Al Haris.


Gubernur Al Haris juga menuturkan bahwa dirinya selaku Gubernur Kepala Daerah juga menyadari bahwa urusan kebudayaan saat ini masih menempati anggaran yang masih sangat kecil. Salah satu penyebabnya adalah kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas sementara pembangunan sektor prioritas seperti infrastruktur, Pendidikan dan kesehatan harus segera diselesaikan.

BACA JUGA: Kamu Cinta Matematika ? Ternyata Penemu Angka Dalam Matematika Seorang Ulama, Ini Sosoknya


“Benda-benda tinggalan yang berada di museum telah dikelola sebagai koleksi, maupun bahan-bahan kajian para pakar dalam mendalami perjalanan panjang proses kebudayaan dengan berbagai keilmuan yang bersifat akademik maupun kesejarahan masa lalu, dalam konteks masa kini dan masa datang, terhadap jati diri kita sebagai suatu bangsa yang berbudaya,” tutur Gubernur Al Haris.


Dengan demikian, lanjut Gubernur Al Haris, museum memiliki peran yang sangat strategis dan sering pula disebut sebagai jendela budaya dalam upaya membangun karakter dan identitas bangsa, melalui berbagai koleksi yang mempunyai nilai budaya, kesejarahan dan keilmuan.

BACA JUGA: Nama Mukti Sa'id Tercantum di SK Pj Bupati Merangin yang Beredar, Ini Penjelasan Pemprov Jambi


“Dengan pendalaman berbagai koleksi museum yang sarat dengan nilai-nilai kearifan budaya masyarakat, baik masa lalu ataupun masa sekarang, diharapkan dapat memperkuat jati diri bangsa, membangkitkan kebanggaan, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membangun persatuan dan kesatuan bangsa sehingga dapat menjadi benteng dalam menghadapi arus globalisasi yang tidak selalu positif,” terang Gubernur Al Haris.


Orang nomor satu di Provinsi Jambi tersebut juga menambahkan bahwa museum yang komunikatif adalah museum yang koleksinya dipamerkan melalui teknik penyajian dan pameran sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman dalam tema-tema terstruktur bersifat didaktif, interpretatif, dan emansipatoris.

BACA JUGA: Marhaban Rabiul Awwal, Ini Beberapa Peristiwa Penting di Bulan Ini


“Oleh karena itu, pameran ini sangatlah tepat dalam upaya kita memperkenalkan dan menginformasikan tentang peradaban masyarakat Melayu Jambi melalui koleksi budaya (Ethnografi), agar masyarakat dan generasi muda kita khususnya dapat memahami peradaban masa lalu melalui bukti-bukti tinggalannya sebagai bahan kajian dan inspirasi bagi kita untuk melastarikan kebudayaan,” pungkas Gubernur Al Haris. (arm).

Penulis: Arya Abisetya
Editor: Arya Abisetya