JAMBI, bungopos.com – Sebuah video yang menampilkan sekelompok pria tengah berjoget menggunakan kostum mirip pakaian wanita bahkan ada yang memakai seperti ‘kutang’ di salah satu mal di Kota Jambi, kini sedang viral di jagat maya.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis malam (7/8/2023) itu ramai menjadi perbincangan publik. Dengan latar belakang membangkitkan rasa cinta generasi muda terhadap budaya Jambi, penampilan peserta pada acara tersebut malah berbanding terbalik dengan budaya jambi. Pria berjoget dengan pakaian wanita.
Sejumlah oraganisasi masyarakat di Jambi langsung turun mengehentian kegiatan yang dianggap bertentangan dengan budaya jambi itu.
Mereka yakni dari gabungan Laskar Jambi Kota Seberang, bersama dengan FPI Kota Jambi, Pemuda Buluran, Raden Melayu, Serambi dan beberapa organisasi masyarakat lainnya menghentikan kegiatan itu.
Ketua Laskar Jambi Kota Seberang, Hafizh saat dikonfirmasi Jumat (8/9/2023) mengatakan, pihak mengutuk keras kegiatan tersebut, dan menyatakan bahwa hal tersebut tidak mencerminkan budaya Jambi dan berpotensi merusak moral generasi muda.
"Kami tidak akan memberi ruang pada kegiatan-kegiatan yang merusak moral generasi bangsa. Sehingganya tadi sebelum Jumat, kegiatan itu kami hentikan bersama teman-teman lainnya," katanya.
Menurut dia, pihak panitia tidak memiliki kontrol, sehingga terjadi pertunjukan yang melanggar aqidah, adat istiadat masyarakat Jambi. Sementara itu, atas viralnya video ini, Pemerintah Kota Jambi akan menggelar Konferensi Pers pada Jumat Sore (8/9/2023) untuk membahas kontroversi ini.
Penjelasan Panitia
Menanggapi viralnya pria berjoget dengan mengenakan kutang dalam sebuah event yang dilaksanakan di Mal WTC Kamis (7/9), panitia acara angkat bicara.
Putri Astri mengaku kegiatan tersebut tidak menggunakan EO. Hanya panitia dari Forkom Ormas Kota Jambi.
Kata dia, niat pihaknya mengadakan penampilan dance itu, hanya untuk mengisi kekosongan acara setelah pukul 17.00 Wib.
"Jadi kita panggil talent Jambi, dalam bentuk acara dance. Mereka datang dengan busana pada umumnya, dan melakukan registrasi," kata Putri, panitia acara dari Forkom Ormas Kota Jambi, Jumat (8/9).
Namun, pada saat naik panggung dan tampil mereka menggunakan konstum yang berbeda. Pihaknya sebut Putri, sempat menghimbau untuk penampilan mereka di stop, tapi tidak dihiraukan.
"Saat tampil, kita kita sudah menghimbau untuk selesai, mungkin karena lagi antusias menari, jadi tidak merespon himbauan kami. Kekurangan dari kami juga, tidak langsung mematikan musik," turunya.
Tapi setelah turun dari panggung kata dia, pihaknya langsung memanggil talent tersebit dan melkukan komplin dengan kostum yang digunakan.
"Saya meminta maaf pada semuanya kalau hal ini viral dan menganggu semuanya. Tapi ini tidak ada unsur masalah apapun yang mendukung masalah LGBT," katanya. (hfz)