MEDAN, bungopos.com - Tradisi mandok hata menjadi acara yang ditunggu-tunggu oleh orang Batak. Bagi anak muda, bisa jadi tradisi ini agak menakutkan karena selain harus mempersiapkan kata-kata yang akan diucapkan, moment ini juga dimanfaatkan orang tua untuk mengevaluasi anak-anaknya atau kesempatan memberikan nasehat dari saudara yang lebih tua ke yang muda. Bagi anak muda, mandok hata dapat menjadi kesempatan untuk mengucapkan hal-hal yang selama ini mengganjal dan belum disampaikan ke orang yang lebih tua karena tidak ada kesempatan.
Tak jarang saat mandok hata banyak yang mengeluarkan air mata karena sesi ini bisa menjadi dramatis. Mandok hata tidak hanya diikuti oleh keluarga inti saja, tetapi bisa jadi bersama keluarga besar dari ayah atau ibu. Setelah acara mandok hata, biasanya dilanjutkan dengan makan makanan dan minuman ringan bersama untuk mencairkan suasana. Setelah selesai acara mandok hata, setiap anggota keluarga saling bersalaman dan mengucapkan selamat tahun baru. Beberapa orang ada yang melanjutkan perayaan tahun baru, ada juga yang lanjut beristirahat karena acara ini bisa berlangsung selama 2-3 jam.
Suku Batak memiliki tradisi merantau yang kuat, malam tahun baru menjadi kesempatan untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga. Moment ini dimanfaatkan untuk bersyukur akan berkat dapat sampai di tahun yang baru dan refleksi akan kesalahan-kesalahan di tahun yang lalu. Itulah sebabnya tradisi mandok hata menjadi tradisi yang ditunggu dan masih dipertahankan hingga saat ini.
Jika ditelisik lebih jauh, tradisi mandok hata ini juga menjadi ajang melatih public speaking bagi orang Batak. Sedari kecil anggota keluarga di suku Batak sudah dibiasakan untuk berbicara di depan keluarga saat mandok hata. Mungkin ini sebabnya kebanyakan orang Batak yang kita temui memiliki kemampuan berbicara yang di atas rata-rata karena sudah dilatih sedari dini di lingkungan keluarga. Jika kalian punya kesempatan untuk ikut mandok hata di keluarga saat malam pergantian tahun, apa yang ingin kalian sampaikan? (***)