A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/tmp/pupr_clssess_210j778fe71p50q8sejs1c365h4bmeca): failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 176

Backtrace:

File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /tmp)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once

Rocky Gerung Sepakat Mendorong Kampus Gagas Fatsun Politik Berpancasila
KONGRES PANCASILA : di Universitas Gajah Mada

Rocky Gerung Sepakat Mendorong Kampus Gagas Fatsun Politik Berpancasila

YOGYAKARTA, bungopos.com - Bagi Rocky Gerung,  Pancasila adalah kompilasi dari pemikiran dunia. Semua pikiran dunia ada di situ, jadi republic of ideas, menuntun ilmu teknis di bawahnya.

“Pancasila mampu diucapkan secara teoritis dengan pemikiran yang  logis,” katanya saat berbicara di Kongres Pancasila yang dilaksanakan di di Balai Senat, Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada. 

Pancasila di era Soekarno, kata Rocky, adalah sebuah konsep pedagogi. Lalu di era Soeharto, pancasila dijadikan persyaratan untuk menapis lawan politik. “Padahal Pancasila  itu untuk menghasilkan percakapan bukan didoktrinkan,” imbuhnya.

Selanjutnya, di era reformasi, banyak orang mencoba memberi “isi baru” pada Pancasila karena adanya persoalan kesetaraan gender, lingkungan dan kebencanaan. Akan tetapi mengalami reifikasi, karena ia tidak mampu didiskusikan lebih jauh. Namun belakangan ini, Pancasila sudah mulai dijadikan rujukan moral dan kebutuhan untuk mengevaluasi etika politik.

“Yang kita ucapkan sekarang ini untuk mengevaluasi etika politik. Kemungkinan UGM masih akan lebih jauh menginterupsi kekuasaan hari ini, mengganggu stabilitas berpikir para politisi, selama ini tidak ada politisi diasuh oleh pikiran. Saya kira, relevan bahwa politik itu harus kembali ke kampus. Kita pastikan jadi ide praktis dan penuntun praktis,” pungkasnya. (***)

Editor: arya abisatya
Sumber: https://ugm.ac.id/