Pekan Olahraga Nasional (PON) akan kembali menyinggahi Sumatra, pulau besar di barat Indonesia, setelah terakhir kali digelar di Pekanbaru, Riau, pada 2012. Pesta olahraga multicabang nasional yang diadakan setiap empat tahun ini memasuki edisi ke-21 setelah sebelumnya berlangsung di Papua, pulau paling timur dari Nusantara, pada 2021.
PON 2024 akan menjadi edisi perdana yang melibatkan dua provinsi sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara, sebuah hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya sejak PON pertama kali diadakan pada 1948 di Kota Surakarta, Jawa Tengah. PON 2024 yang rencananya digelar di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) memiliki sejumlah makna penting. Bagi Sumut, ini adalah kedua kalinya mereka menjadi tuan rumah setelah tahun 1953. Sebaliknya, bagi Aceh, ini merupakan pertama kalinya mereka akan merasakan kemeriahan PON.
Ini adalah edisi keempat kalinya PON diadakan di Sumatra setelah 1953, 2004 (Palembang), 2012, dan sekarang di 2024. Untuk pertama kalinya pula empat provinsi baru, yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan, ikut serta pada PON 2024. PON kali ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan 20 tahun peristiwa gempa dan tsunami di Aceh.
Baik Aceh maupun Sumut telah menetapkan pelaksanaan PON 2024 pada 8-20 September 2024. Kedua provinsi sejak jauh hari telah mempersiapkan diri, termasuk menyediakan lahan untuk pembangunan arena pertandingan atau venue dan wisma atlet. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah menyediakan lahan seluas total 400 hektare (ha) untuk fasilitas pertandingan dan arena pendukung, termasuk merenovasi Stadion Teladan di Kota Medan. Stadion yang menjadi kandang klub sepak bola ternama PSMS Medan tersebut rencananya akan dipakai sebagai lokasi upacara penutupan PON 2024 pada 20 September 2024.
Sementara itu, Pemprov Aceh telah menyediakan lahan seluas total 240 ha di 10 kabupaten/kota. Salah satunya adalah kompleks Stadion Harapan Bangsa di Lhong Raya, Kota Banda Aceh, yang akan digunakan sebagai lokasi pembukaan PON 2024 pada 8 September 2024. Ketika mengunjungi Stadion Harapan Bangsa beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar seluruh proses pembangunan venue dan fasilitas pendukung sudah selesai pada Juli 2024.
"Supaya bisa digunakan untuk pertandingan uji coba sebelum PON 2024 digelar," ujarnya seperti dikutip dari website Kemenko PMK.
Aceh akan menjadi tuan rumah PON 2024 bagi 33 cabang olahraga (cabor) yang mempertandingkan 42 disiplin dan 510 nomor pertandingan. Diperkirakan sebanyak 5.636 atlet dan 2.752 ofisial akan hadir di Aceh saat PON 2024. Begitu pula di Sumut, tuan rumah bagi 34 cabor yang menggelar pertandingan pada 46 disiplin dan 528 nomor yang diikuti oleh 6.281 atlet serta didampingi 3.140 ofisial.
Kedua provinsi bertekad mengikuti jejak sukses Papua sebagai tuan rumah PON 2021 yang berhasil masuk urutan empat besar klasemen akhir perolehan medali. Pada PON Papua, Aceh berada di urutan 12 dengan 11 medali emas, tujuh perak, dan 11 perunggu. Sumut tepat berada di bawah Aceh dengan 10 medali emas, 22 perak, dan 23 perunggu.
Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah menargetkan provinsi yang dipimpinnya bisa masuk 10 besar PON 2024. Ia yakin atlet-atlet Aceh bisa mewujudkannya. "Saya pikir ini bukan target yang muluk-muluk dan kontingen Aceh bisa mencapainya," kata Bustami.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/6/2024), menegaskan bahwa pelaksanaan PON 2024 di Aceh dan Sumut harus digelar tepat waktu. Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo saat membacakan hasil rapat.
"Kita mendapatkan perintah yang jelas dari Presiden bahwa penyelenggaraan PON 2024 harus tepat waktu dan tidak ada penundaan," terang Dito.
Penegasan Presiden Jokowi tersebut sekaligus menjawab usulan sejumlah kalangan agar waktu pelaksanaan PON 2024 diundur. Salah satu usulan datang dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi. Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu beralasan pelaksanaan PON 2024 berdekatan dengan pemilihan kepala daerah serentak yang digelar pada 27 November 2024. Ia menyarankan agar PON digelar di awal 2025 meskipun namanya tetap PON 2024.
Dukungan terhadap digelarnya PON 2024 tepat waktu datang dari Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang meminta agar seluruh komponen bangsa ikut andil menyukseskan gelaran PON 2024. Ia menyatakan bahwa PON adalah salah satu ajang olahraga nasional kebanggaan Indonesia. (***)