JAKARTA, bungopos.com - Sebelum bertebaran kemasan produk modern yang didominasi bahan plastik, sebenarnya banyak ragam kemasan makanan tradisional Indonesia yang memiliki bentuk autentik dan sudah digunakan sejak zaman dahulu. Tak hanya dari segi bentuk, kemasan makanan tradisional dari Indonesia juga jauh lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari alam.
Berikut adalah ragam kemasan makanan tradisional Indonesia :
Daun pisang
Kalau Sobat Parekraf amati, daun pisang menjadi salah satu daun pembungkus makanan yang paling umum dan populer digunakan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari banyaknya makanan yang masih sering dibungkus daun pisang di era modern sekarang ini, seperti lontong, nasi bakar, nasi uduk, lemper, maupun arem-arem.
Selain karena mudah ditemukan dan harganya cenderung mudah, banyak keunggulan menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan. Baik itu karena dapat memberikan aroma harum pada makanan, hingga dapat membuat makanan tidak cepat basi karena sifat antibakteri.
Daun talas
Jarang terdengar, ternyata daun talas juga kerap menjadi pembungkus makanan tradisional khas Indonesia. Kemasan makanan dari daun talas ini umum digunakan di daerah Sumatra. Hal ini tentu berkat tekstur daun talas yang cukup kuat, sehingga cocok untuk membungkus makanan berat. Meski begitu, disarankan menggunakan daun talas yang sudah tua dengan diameter 15-20 cm, agar makanan yang dibungkus tidak tumpah.
Pincuk
Kemasan makanan tradisional yang tidak kalah populer dan masih digunakan sampai sekarang adalah pincuk. Sebagai gambaran, wadah dari daun pisang yang dilipat menjadi segitiga atau menjadi sebuah kerucut, sehingga menyerupai mangkuk. Kemudian, pada salah satu sisinya akan ditusuk lidi sebagai “pengunci” agar bisa menjadi alas makan yang nyaman. Umumnya, pincuk digunakan sebagai pembungkus pecel, nasi liwet, hingga jenang tradisional. (***)