PANTAI : Wisata menarik

Wisata Nostalgic Gateways Jadi Tren, Ini Tiga Destinasi Wisata Seru untuk Nostalgia

 

JAMBI, bungopos.com - Ketidakpastian selama pandemi COVID-19 mengubah tren perjalanan wisatawan. Dibandingkan mencari penginapan terbaik untuk staycation, saat ini wisatawan cenderung mencari kegiatan liburan yang lebih sederhana, tapi tetap berkesan. Hal inilah yang akhirnya menumbuhkan kembali tren nostalgic gateways di sektor pariwisata. 

BACA JUGA: Selain Masjidil Aqsa, Palestina Ternyata Banyak Menyimpan Wisata Sejarah Tiga Agama, Ini Tempat Bersejarah Tersebut

Munculnya tren nostalgic gateways sebenarnya diawali dengan keinginan wisatawan untuk kembali ke masa-masa yang lebih sederhana. Dengan kata lain, wisatawan ingin kegiatan berlibur terasa lebih seru dan intim, layaknya pada masa pra-digital. 

Dibandingkan melakukan aktivitas relaksasi yang tenang dan menenangkan seperti staycation, tren pariwisata nostalgic gateways fokus mengajak wisatawan mengenang kembali kesenangan masa lalu atau masa kecil. Jadi, kegiatan liburan bisa sekaligus menjadi momen nostalgia yang manis. 

Lantas, di mana saja lokasi yang cocok untuk ber-nostalgic gateways? Berikut beberapa pilihannya :

1. Pulau Kelor, Kepulauan Seribu

Film Petualangan Sherina (2023) seakan menjadi wadah nostalgia generasi milenial atau generasi 90an. Mengingat, film ini menjadi momen dipertemukannya Sherina dan Sadam (Derby Romero) setelah 23 tahun. Bernostalgia dengan Sherina dan Sadam tidak hanya dengan menonton filmnya. Sobat Parekraf juga bisa mengunjungi langsung salah satu lokasi syuting film yang berada di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta.

BACA JUGA: Cocok Buat Tempat Liburan, Ini Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Selain Bali

Salah satu pulau kecil yang terletak di gugusan Kepulauan Seribu ini tidak hanya identik dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Tapi, juga terkenal dengan benteng batu bata berwarna merah yang dinamakan Benteng Martello. Konon, benteng yang dibangun pada 1850 tersebut menjadi benteng pertahanan Belanda. 

2. Pantai Tanjung Tinggi, Bangka Belitung

Selanjutnya Pantai Tanjung Tinggi, destinasi wisata di Bangka Belitung yang menjadi tempat syuting film Laskar Pelangi (2008). Pantai berpasir putih lembut, dan memiliki air laut berwarna hijau jernih. Untuk bernostalgia, kita bisa duduk santai di batu granit raksasa yang ikonik. 

BACA JUGA: Jambi Kaya Wisata Budaya Tapi Anggarannya Kecil, Ini Harapan Gubernur

Selain jalan-jalan di Tanjung Tinggi, disini uga bisa bernostalgia di sekitar pantai. Seperti Pantai Laskar Pelangi, Pantai Mabai, Pantai Paonggarona, atau coba melakukan island hopping ke Pulau Kepayang. Jika ingin nostalgia film Laskar Pelangi, bisa menunjungi beberapa lokasi syuting di Bangka Belitung, seperti replika SD Muhammadiyah atau ke Museum Kata Andrea Hirata.

 

3. Tempat makan tematik

Nostalgic gateways tidak harus mengunjungi tempat wisata yang menjadi lokasi syuting film semasa kecil saja. Tapi, kita juga bisa mengunjungi tempat makan tematik yang mengusung konsep “rumah nenek”. Salah satu yang cukup terkenal adalah tempat makan tematik, Kopi Klotok, Yogyakarta. Identik dengan bangunan rumah tradisional yang dikelilingi suasana pedesaan, Kopi Klotok menghadirkan suasana layaknya di rumah nenek yang hangat dan asri.

BACA JUGA: Ini Empat Wisata Relegi Yang Layak Dikunjungi

Selain Kopi Klotok, juga bisa mampir ke Mangut Lele Mbah Marto yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Saat tiba, langsung diarahkan ke pawon (dapur), dan mengambil makanan sesuai keinginan layaknya mengambil makan di rumah sendiri. Setelah itu, kita bisa langsung menyantap hidangan mangut lele dengan cita rasa yang autentik, dengan suasana pedesaan yang syahdu. (***)

 

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://kemenparekraf.go.id/