Rahman Usman

Adik Marzuki Usman Kritik Kebijakan Pembangunan Jambi

JAMBI, bungopos.com - Adik kandung mantan Menteri Pariwisata Seni dan Budaya RI, Marzuki Usman yakni Rahman Usman mengkritik kebijakan pembangunan Jambi.

Menurut pengusaha nasional yang kini menetap di Batam tersebut, jika kebijakan yang dijalankan seperti sekarang ini, maka Jambi sulit akan maju.

''Seorang kepala daerah itu harus punya pemikiran kedepan, berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativ,'' ucapnya. 

Untuk pembangunan Jambi lanjutnya, jangan semata-mata mengandalkan APBD. Ini akan sulit untuk menunjang kemajuan. Oleh karena itu, perlu kolaborasi dengan memanfaatkan dana CSR dari perusahaan-perusahaan. 

'' Dana CSR ini digunakan untuk pemberantasan Kemiskinan, Pendidikan dasar,  Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Selain itu, juga perlu Menurunkan Kematian Anak,  Mencegah Stunting. Mengendalikan Penyakit Menula, Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup dan Mengembangkan UKM dan UMKM,'' terangnya. 

Sedangkan pengurus forum CSR ini cukup tiga orang saja, yakni Sekretaris Daerah, dan stakeholder seperti pihak perusahaan dan BUMD maupun BUMN yang akan menyalurkan CSR. Untuk orang selain itu, lanjutnya, itu tidak perlu dimasukkan dalam forum CSR. 

''Jadi pengurusannya cukup yang ramping saja,'' tegasnya. 

Dikatakannya, asosiasi pengusaha juga perlu didekati dalam rangka menggaet sejumlah dana. Tapi untuk mendekati pengusaha itu lanjutnya harus perlu data-data yang kongret.

''Misalnya untuk meminta dana dari Astra Foundation, kita perlu bawa data pengguna honda di Jambi. Demikian juga minta dana dari Sampoerna Foundation, itu harus ada data perokok di Jambi,'' tukas mantan Ketua Otorita Batam ini. 

Seperti diketahui ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah dalam proses pembangunan tanpa APBD ini.

Diantaranya dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan pemgunaan dana blended finance. Praktek membangun tanpa APBD ini sudah pernah dipraktekkan oleh Bupati Luwu Timur, H Budiman dengan mengajak pihak perusahaan membangun fasilitas publik.

Dan perusahaan di wilayah itu bersedia dan mulai membangun fasilitas publik berupa penataan Bundaran Batara Guru (BBG) dan sebuah Sport Center di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dan yang lebih hebat lagi seperti yang dikutip dari website resmi kabupaten Luwu Timur warta.luwutimurkab.go.id Bank Sulselbar cabang Malili yang telah selesai membangun sebuah taman cantik dan indah di depan lapangan Soekarno-Hatta (lapangan merdeka). (arm)

 

Penulis: Arya Abisatya
Editor: Arya Abisatya