INVENTARISIR : Unja melakukan inventarisir potensi desa di Desa Danau Lamo

Dorong Danau Lamo Jadi Desa Wisata di Muarojambi, Unja Inventarisir 70 Potensi Ini

Posted on 2024-09-02 17:56:33 dibaca 780 kali

JAMBI,  bungopos.com - Sebagai bentuk dari Tridharma perguruan tinggi, Universitas Jambi (Unja) menginventarisir 70 potensi desa Danau Lamo. Ini bagian dari program pengabdian masyarakat (PPM) Unja yang dipimpin M. Michael Lega. S.IP., M.IP, merupakan dosen Prodi Ilmu Pemerintahan yang menjadi salah satu penerima hibah tersebut. Tim beranggotakan Dwi Rahariyoso, S.S., M.A., dosen Prodi Sastra Indonesia, Nugrahadi Mahanani, S.S., M.A., dosen Prodi Arkeologi, Wulan Resiyani, S.S., M.A., dosen Prodi Arkeologi, dan Amor Seta Gilang Pratama, S.Sn., M.Sn., dosen Prodi Seni Drama Tari dan Musik, serta enam mahasiswa dari Prodi Ilmu Pemerintahan.

PPM yang didanai adalah Pelatihan Inventarisasi Potensi Budaya untuk Mengembangkan Pariwisata Berkelanjutan di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2024 di Desa Dano Lamo. Peserta yang terlibat pada pelatihan dan diskusi adalah perangkat desa, seniman, pengrajin, pengiat budaya, komunitas budaya, lembaga adat, dan masyarakat umum.

Michael Lega. S.IP., M.IP., mengatakan sebelum melaksanakan pelatihan, tim PPM sebelumnya telah melakukan kegiatan invetarisasi potensi budaya yang ada di Dano Lamo. Hal ini dilakukan untuk mendata, mencatat, dan menarasikan potensi-potensi budaya tersebut, yang sesuai dengan 10 bentuk objek pemajuan kebudayaan yang digagas oleh Kemdikbud. Hasil dari inventarisasi yang dilakukan, didapatkan kurang lebih 70 potensi budaya yang ada di Dano Lamo.

“Pada saat pelatihan, tim PPM menyampaikan hasil dari inventarisasi yang dilakukannya bersama masyarakat. Tim PPM menjelaskan urgensi dari potensi-potensi budaya yang ada, sebagai warisan yang berharga, dan juga dapat dikembangkan sebagai daya tarik pariwisata. Perlu diketahui bahwa Dano Lamo merupakan desa penyangga situs Candi Muara Jambi, dan kedepannya akan diprogramkan oleh pemerintah menjadi salah satu desa wisata. Oleh sebab itu, perlu kiranya melakukan inventarisasi dan pengembangan untuk modal menjadi desa wisata,” ujar Michael Lega.

Michael Lega juga mengatakan pada saat pelatihan berlangsung, dan dilanjutkan dengan sesi diskusi, banyak dari peserta yang memiliki keluhan serupa, yaitu terkait regenerasi dan pengembangan. Saat ini, potensi budaya seperti musik dan tari, anyaman, dan sejenisnya, hanya dilakukan oleh para generasi yang berusia lanjut. Sehingga mereka membutuhkan regenerasi. Selain itu keluhan terkait pengembangan potensi-potensi budaya juga menjadi salah satu permasalahan. Mereka menyatakan bahwa selama ini, mereka kesulitan mengembangkan khususnya potensi budaya dibidang seni musik dan tari, sehingga tidak ada bentuk-bentuk kreasi baru.

“Para peserta berharap, dengan adanya tim PPM dari Universitas Jambi, mampu menjadi fasilitator dan juga mentor untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Saya dan tim siap untuk membantu masyarakat, dan kedepannya juga akan melakukan program-progam PPM lanjutan. Potensi budaya yang ada di Dano Lamo, sangat kaya dan layak untuk dikembangkan, guna menuju desa wisata yang terintegrasi dengan Candi Muara Jambi,” tutupnya. (***)

 

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.unja.ac.id/
Copyright 2023 Bungopos.com

Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi

Telpon: -

E-Mail: bungoposonline@gmail.com