MUARA BUNGO, bungopos.com - Haji adalah ibadah tahunan umat Islam ke Kota Suci Makkah, Arab Saudi. Ibadah ini dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah. Ibadah ini merupakan rukun Islam yang kelima dan wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan keamanan sekali seumur hidup.
Asal Usul Sejarah Haji
Sejarah haji bermula sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Menurut ajaran Islam, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istrinya, Siti Hajar, dan putranya, Ismail, di lembah Makkah yang tandus. Ketika kehausan, Siti Hajar berlari tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air, hingga akhirnya Allah memunculkan air zamzam dari bawah kaki Ismail.
Kemudian, atas perintah Allah, Nabi Ibrahim dan Ismail membangun Ka'bah sebagai rumah ibadah pertama bagi umat manusia. Allah juga memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyerukan haji kepada umat manusia. Sejak saat itu, ibadah haji menjadi salah satu bentuk ketaatan dan simbol pengorbanan serta ketundukan kepada Allah SWT.
Haji pada Masa Jahiliah
Sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW, masyarakat Arab telah melaksanakan haji, namun praktiknya telah banyak tercampur dengan syirik dan penyimpangan, seperti menyembah berhala dan tawaf dalam keadaan telanjang. Ka'bah dipenuhi dengan ratusan berhala yang disembah oleh berbagai kabilah Arab.
Haji dalam Islam
Setelah Islam datang, Nabi Muhammad SAW membersihkan Ka'bah dari berhala dan mengembalikan praktik haji kepada ajaran murni yang diwariskan Nabi Ibrahim. Haji Wada’ (Haji Perpisahan) yang dilakukan oleh Rasulullah pada tahun 10 Hijriah merupakan contoh pelaksanaan haji yang benar menurut syariat Islam. Saat itu, Nabi menyampaikan khutbah yang sarat dengan pesan moral, persamaan hak, dan keadilan.
Perkembangan Haji
Seiring waktu, pelaksanaan haji terus berkembang. Pada masa kekhalifahan Islam, jalur-jalur haji mulai ditata dan dilengkapi dengan sarana untuk memudahkan jemaah. Di era modern, pemerintah Arab Saudi terus melakukan pembenahan terhadap fasilitas di Makkah dan sekitarnya untuk menampung jutaan jemaah dari seluruh dunia.
Makna Haji
Haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Selama haji, umat Islam melepaskan status sosial, mengenakan pakaian ihram yang sederhana, dan berdiri sejajar di hadapan Allah, menegaskan bahwa semua manusia sama di hadapan-Nya. (***)