JAKARTA, bungopos.com- Presiden Prabowo Subiyanto tak bisa membendung tangis harunya usai resmi mengumumkan gaji guru naik mulai tahun 2025.
Kenaikan gaji guru ini berlaku untuk guru ASN dan non ASN untuk Pendidikan dasar dan menengah.
Guru Non ASN naik Rp2 juta untuk guru ASN naik satu kali gaji pokok.
Presiden Prabowo Subianto juga telah menyetujui kebijakan peningkatan kesejahteraan guru ini.
"Kami mengerti usaha kami, usaha Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Kami sadar apa yang kita berikan pengumuman pada hari ini belum yang saudara-saudara perlukan, tapi ingatlah," ujar Prabowo dalam pidato puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang berlangsung di Velodrom, Jakarta Timur, Kamis sore.
Kalimat Prabowo sempat terhenti, ia terdiam lalu mengambil tisu menyeka hidungnya yang berair karena menahan air mata.
"Ini akan kami upayakan terus," tegas Prabowo melanjutkan pidatonya.
"Nanti akan disampaikan peningkatan kesejahteraan guru. Non-ASN sebesar Rp2 juta melalui sertifikasi dan peningkatan gaji guru ASN sebesar 1 kali gaji pokok yang mereka miliki," katanya tanpa menyebutkan mulai kapan kebijakan itu berlaku.
Ia mengatakan bahwa kebijakan peningkatan kesejahteraan guru berstatus ASN hanya berlaku bagi nominal gaji pokok.
"Satu kali gaji pokok saja," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Dalam agenda tersebut, juga diundang para perwakilan guru dari berbagai daerah untuk turut hadir di agenda puncak Hari Guru Nasional 2024.
Prabowo mengaku, seharusnya ia dijadwalkan memenuhi undangan peringata ulang tahun negara tetangga dalam Waktu bersamaan, namun ia memilih untuk menghadiri peringatan Hari Guru Nasional ini karena paham betul guru adalah sosok penting yang harus jadi perhatian bangsa dan negara.
Prioritas APBN adalah Pendidikan
Presiden Prabowo Subianto menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Kabinet Merah Putih.
Hal itu disampaikan Presiden di hadapan perwakilan guru se-Indonesia serta pejabat terkait,
"Kami, yang menerima mandat dari rakyat yang sekarang berada bersama saya dalam Koalisi Merah Putih, kami yang sekarang memegang tanggung jawab pemerintahan, kami menempatkan pendidikan nomor satu dalam APBN kita," katanya.
Kebijakan ini, menurut Presiden, merupakan langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong kebangkitan bangsa Indonesia.
“Karena kesadaran saya, bahwa pendidikan adalah kunci kebangkitan bangsa Indonesia dan bahwa bangsa Indonesia ini tidak ada pilihan, kita harus bangkit atau kita terus menjadi negara yang begitu-begitu saja, negara yang rakyatnya masih banyak yang miskin,” katanya.
Presiden menjelaskan bahwa pendidikan memiliki peran sentral dalam upaya menghilangkan kemiskinan. Oleh karena itu, sejak menerima mandat dari rakyat Indonesia, fokus utama pemerintahan yang dipimpinnya adalah meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo membandingkan prioritas anggaran berbagai negara di dunia. Ia menyebut bahwa banyak negara besar, seperti Amerika Serikat dan India, menempatkan pertahanan sebagai prioritas utama dalam APBN mereka.
Namun, Presiden menegaskan bahwa pemerintahan saat ini, yang berada di bawah Koalisi Merah Putih, mengambil langkah berbeda dengan menempatkan pendidikan sebagai prioritas nomor satu.
“Dan tidak tanggung-tanggung, saya kira pertama kali dalam sejarah Indonesia, alokasi pendidikan dalam APBN tahun 2025 adalah yang tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia,” ujarnya.
Dilansir dari laman Kementerian Keuangan RI, pemerintah telah menetapkan alokasi prioritas APBN 2025, di mana sektor pendidikan memperoleh porsi Rp724,3 triliun dari target pendapatan negara pada RAPBN 2025 Rp3.005,1 triliun.
Dana pendidikan melampaui alokasi perlindungan sosial Rp504,7 triliun, infrastruktur Rp400,3 triliun, kesehatan Rp197,8 triliun, ketahanan pangan Rp139,4 triliun, serta hukum dan hankam Rp375,9 triliun.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam mencapai tujuan nasional sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Meskipun tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa yang erat kaitannya dengan pertahanan, Presiden menegaskan bahwa pemerintahannya tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai fondasi bagi masa depan bangsa.
Presiden Prabowo mengakui bahwa meskipun alokasi anggaran pendidikan telah ditingkatkan secara signifikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
“Kita menyadari bahwa masih banyak tantangan dan kekurangan. Kami menyadari hal itu,” katanya. (*)