Foto: Presiden Joko Widodo menggunakan baju adat Kesultanan Buton (Dok. presidenri.go.id)

Ini Tiga Baju Daerah Yang Pernah Digunakan Presiden Jokowi Saat Upacara Peringatan 17 Agustus

Baju Adat Pepadun, Lampung (2021)

Presiden Jokowi juga pernah mengenakan baju adat Lampung, Pepadun. Meski tampilannya tampak sederhana, baju adat Pepadun yang dikenakan Presiden menyimpan makna kepemimpinan. Celana putih yang digunakan merupakan warna tertinggi dalam prosesi adat Lampung yang biasa dikenakan Penyimbang (Pimpinan dalam Adat), melambangkan kesucian dan menjunjung tinggi kejujuran. Sedangkan, Sarung Tumpal bermotif Pucuk Rebung melambangkan keagungan.

Baju Adat Kesultanan Buton (2022)

Saat menjadi Inspektur Upacara dalam Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Dolomani, atau baju adat dari Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara. Baju adat ini identik dengan motif bergambar bungo rongo yang melambangkan perjalanan seorang pemimpin. Dolomani adalah pakaian adat yang digunakan khusus oleh Sultan Buton saat menghadiri upacara resmi kesultanan. Pakaian adat Dolomani terdiri dari baju, celana, sarung, dan kopiah. Tidak ketinggalan, ada pula kotango (baju dalaman), supele (ikat pinggang), ewanga (keris atau badik), dan katuko (tongkat) sebagai pelengkap.

Baju Adat Kasunanan Surakarta (2023)

Pada perayaan HUT Kemerdekaan ke-78 tahun lalu, Presiden Jokowi mengenakan baju adat dari Kasunanan Surakarta, yakni Ageman Songkok Singkepan Ageng. Umumnya, baju adat ini dikenakan oleh para Raja dalam acara Enggar Enggar soho Tedhak Loji. Acara tersebut diselenggarakan saat Raja keluar dari keraton menaiki kereta kuda, dan dikawal perangkat Keraton untuk terjun ke lapangan melihat langsung kondisi masyarakat.

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.kemenparekraf.go.id/