JAKARTA, bungopos.com — Upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 berlangsung meriah di Halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kamis (2/5). Kemeriahan tersebut ditunjukkan melalui sejumlah pertunjukan seni yang ditampilkan oleh peserta didik dan pegiat seni budaya.Dalam sambutannya, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menyoroti wajah baru dunia pendidikan dan kebudayaan Indonesia yang sedang dibangun bersama melalui gerakan Merdeka Belajar. Banyak praktik baik terjadi dan kini anak-anak Indonesia kembali berani untuk bermimpi dengan kemerdekaan belajar yang dilakukannya.“Kita melihat kembali keberanian para guru untuk mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi dengan kebebasan belajar di luar kampus. Dan kita merasakan kembali karya-karya kreatif seniman dan pelaku budaya yang terus didukung untuk berekspresi,” pungkas Nadiem.Salah satu pengisi acara yakni peraih medali emas Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2023, Joana Grania Wenthe, siswi SMA Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengaku sangat senang dan bangga dapat tampil pada upacara bendera di hadapan Mendikbudristek. Menurutnya, gerakan Merdeka Belajar telah membantunya meraih mimpi untuk melanjutkan sekolah kedokteran di perguruan tinggi“Hari ini saya khusus menyanyikan lagu Zamrud Khatulistiwa, lalu gabungan lagu daerah Kampuang Nan Jauh di Mato, dan lagu Bahagia dari GAC. Sebagai orang yang merasakan dampak positif dari gerakan Merdeka Belajar, saya berharap pendidikan Indonesia dapat terus berkembang dengan memberikan kebebasan ekspresi kepada peserta didik. Untuk seluruh generasi muda, terus berlatih dan jangan takut untuk mencoba, teruslah bermimpi karena semuanya dimulai dari bermimpi,” ucapnyaSelain itu, pemimpin upacara bendera, Raihan Daffa Ramadhan, siswa SMA Negeri 3 kota Tangerang Selatan, merasa bangga karena terpilih menjadi salah satu bagian dalam rangkaian upacara peringatan Hardiknas di kantor Kemendikbudristek. Menurutnya, Hardiknas tahun ini berlangsung meriah dan berwarna dengan dipenuhi para peserta dan pembina upacara yang menggunakan pakaian adat.“Sebagai generasi muda, gerakan Merdeka Belajar membuat peserta didik menjadi lebih bebas dan mampu mengeluarkan kreativitasnya dalam belajar. Dalam sistem Merdeka Belajar ini saya merasa tidak mendapatkan tekanan dalam belajar dan semoga pendidikan di Indonesia dapat lebih maju agar dapat bersaing di kancah internasional,” ujar Raihan.Selanjutnya, salah satu siswa Program Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Kreasi Seni (PRESISI), Christianus Devano Chaniago, sekaligus siswa SMA Marsudirini Muntilan Magelang, merasa bahagia mendapatkan pengalaman menjadi peserta upacara Hardiknas di hadapan Mendikbudristek. Sebagai siswa PRESISI, Devano menuturkan bahwa kini pendidikan Indonesia membuka kesempatan untuk siapapun dalam meraih mimpi.“Merdeka Belajar membuat kita bisa menggali lebih dalam tentang apa yang kita senangi dan bagaimana caranya belajar lebih baik daripada sebelumnya. Pada peringatan Hardiknas tahun ini, saya berharap pendidikan Indonesia terus memperhatikan orang-orang yang kesulitan dalam menggapai cita-cita mereka, sehingga generasi muda memiliki arah dan tujuan dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik,” ucap Devano.Pada kesempatan yang sama, Menteri Nadiem juga melakukan Penyematan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada 6 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemendikbudristek. Adapun enam pegawai tersebut antara lain, Taufiq dari Universitas Sriwijaya, Retno Dwimarwati dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Joko Ahmad Julifan dari Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara, Siti Marfuah dari Biro Perencanaan, Beatus Tambaip dari Universitas Musamus Merauke, dan Umi Kulsum dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.Salah satu peraih Satyalanca Karya Satya, Siti Marfuah, mengungkapkan kegembiraannya atas pencapaian ini. Ia menilai, semua kerja keras dan eksistensi akan terekam dan dihargai, dan semakin menyadarkan bahwa tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah memberikan pengabdian serta dedikasi yang terbaik untuk negara.“Sukses yang mulia menjadi tujuan sebagai ASN tidak bisa diraih dan dilakukan oleh diri sendiri. Sangat diperlukan sinergi bersama, bekerja menjadi satu dalam tim untuk mewujudkan kesuksesan tersebut,” tutup Siti.