I'TIKAF : Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SAW

10 Malam Terakhir, Yuk I'tikaf ! Ini Niat dan Tata Cara nya

I’tikaf merupakan amalan yang sangat dianjurkan ketika membahas tentang ibadah sunnah. Ibadah ini kerap dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di masjid. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang konsep, waktu terbaik, serta hukum terkait pelaksanaan I’tikaf.

Pengertian I’tikaf

Secara etimologis, kata “Itikaf” berarti ‘menetap dan menahan diri agar tetap berada pada-Nya’. Secara syariat, I’tikaf berarti ‘berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT’. Selama I’tikaf, kita menghadirkan diri kita sepenuhnya di hadapan Allah SWT dengan berdzikir dan memohon ampun serta rahmat-Nya.

Waktu Terbaik untuk Melaksanakan I’tikaf

Meskipun I’tikaf dapat dilakukan kapan saja, sangat dianjurkan untuk melakukannya pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terutama saat Lailatul Qadar. Nabi Muhammad SAW sering beri’tikaf pada periode ini, dan bahkan istri-istri Beliau melanjutkan tradisi tersebut setelah wafatnya Beliau.

Keutamaan dan Manfaat I’tikaf

Keutamaan I’tikaf sangat besar, terutama jika dilakukan pada malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa I’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan seperti beri’tikaf bersama Beliau. Al Quran juga mengajarkan tentang pentingnya I’tikaf, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 125.

Hukum dan Niat Melaksanakan I’tikaf

Para ulama sepakat bahwa I’tikaf hukumnya adalah sunnah, namun bisa menjadi wajib jika ada yang bernazar untuk melakukannya. Niat sebelum melaksanakan I’tikaf sangat penting, dan ada doa tertentu yang dapat digunakan untuk niat tersebut.

Tempat Pelaksanaan I’tikaf

I’tikaf sebaiknya dilakukan di masjid yang menyelenggarakan salat berjamaah untuk kaum laki-laki. Hal ini karena salat berjamaah merupakan bagian integral dari I’tikaf, yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah.

Niat Melaksanakan I’tikaf

Niat untuk melaksanakan i’tikaf juga sangat penting. Sama halnya dengan ibadah lainnya, i’tikaf juga harus diawali dengan niat yang ikhlas. Adapun doa niat yang dapat digunakan adalah,

نَوَيْتُ الاعْتِكافَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيْهِ

Yang artinya:

“Saya berniat i’tikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya”

Dengan memahami konsep, waktu terbaik, hukum, niat, dan tempat pelaksanaan I’tikaf, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan berbagai keutamaan serta manfaat dari ibadah ini. Semoga kita semua dapat melaksanakan I’tikaf dengan ikhlas dan meraih berkah serta ridha-Nya. Aamiin.

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://umsu.ac.id/