JAMBI, bungopos.com - Berdasarkan data KPU, jumlah suara tidak sah di Pilpres 2019 sebanyak 3,7 juta atau 2,38%. Angka itu naik dari Pilpres 2014 yang mencapai 1,3 juta atau 1,1%.Adapun di Pemilu 2019, suara tidak sah tercatat melonjak hingga 17,5 juta atau 11,12%.
Ditengah masih banyaknya potensi suara tidak sah tersebut, potensi golput juga masih banyak. Berbagai suara nitezen viral di medsos menyuarakan langkah golput ini. Ada beberapa alasan yang membuat orang-orang berpotensi golput pada Pemilu 2024 mendatang.
Pertama, karena munculnya isu kecurangan di tahap awal pemilu yang berdampak pada menurunnya kepercayaan pada institusi demokrasi seperti partai politik kemudian merembet ke aparat keamanan.
Kedua, lantaran merasa tidak ada capres-cawapres yang bisa dipercaya mewakili suaranya. Apalagi mendominasinya gimik politik daripada adu gagasan.
Ketiga, belum adanya pergerakan yang signifikan dari para timses capres-cawapres dalam menarik suara pemilih muda.
Hanya saja pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal, menilai debat capres-cawapres masih bisa mengubah keputusan mereka. Demikian juga yang disampaikan oleh pengamat politik Unja, Dr Navarin Karim. (***)