PESONA : Danau terbesar kedua di Sumatera

Akhir Tahun, Yuk Berwisata ke Ranau, Danau Kedua Terbesar di Sumatra

PANORAMA danau vulkanik berselimut kabut tipis di pagi hari berlatar gunung dan hamparan hijau persawahan milik warga serta riak ombaknya mirip di lautan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mengunjungi Danau Ranau. Danau ini dapat diakses dari Bandarlampung, ibu kota Lampung, atau Palembang, ibu kota Sumsel, dengan menyusuri rute darat dalam perjalanan selama 6-7 jam melewati Jalan Lintas Tengah Sumatra atau Jalan Lintas Barat Sumatra.

Jika menjelajah dari Bandarlampung, maka bisa melewati rute menuju Kotabumi, Bukitkemuning, Liwa, dan Kotabatu. Sedangkan jika berangkat dari Palembang, maka kita akan menyusuri rute menuju Prabumulih, Baturaja, dan Muaradua. Kota terdekat dari Danau Ranau adalah Liwa di Lampung dan Baturaja di Sumsel yang jaraknya tak lebih dari 30 menit hingga satu jam perjalanan darat. Meski beraspal mulus, jalan menuju Danau Ranau tidak terlalu lebar, sekitar 5-6 meter dan tanpa pembatas jalan.

Tepian jalan lebih banyak dihiasi oleh hutan lindung, perkebunan sawit, atau persawahan. Rutenya berkelok-kelok karena kita harus memanjati dan menuruni Bukit Barisan. Namun, semua kelelahan itu akan terobati saat tiba di Danau Ranau. Bila waktu tak cukup untuk menikmati keindahan danau, kita dapat bermalam di penginapan yang jumlahnya lumayan banyak berdiri di sekitar danau.

Fasilitas rekreasi yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Danau Ranau seperti bermain jetski, menjelajahi pantai-pantai danau memakai perahu sewaan milik warga sekitar, atau menyeberang ke Pulau Marisa dengan menyewa perahu. Jika ombak tidak terlalu besar dan cuaca sedang cerah, kita juga dapat berenang di tepian danau yang berair jernih.

Tetapi harap diingat, ada kalanya kita dilarang berenang karena sewaktu-waktu airnya dapat mengandung belerang pekat dan menaikkan suhu air hingga 32 derajat Celcius. Ini bisa terjadi akibat aktivitas gempa kecil di garis sesar sepanjang dasar danau. Pelepasan gas belerang ke permukaan air danau dalam 50 tahun terakhir menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyebabkan beberapa kali peristiwa kematian ratusan ton ikan di Danau Ranau.

Tapi tak perlu khawatir, karena keindahan Danau Ranau tetap dapat dinikmati dari kawasan tepiannya yang menawarkan banyak pesona lain dari danau yang menjadi andalan pariwisata Sumsel dan Lampung itu. (***)

 

Editor: Arya Abisetya
Sumber: www.indonesia.go.id