JAMBI, bungopos.com - Pihak Jambi Bussines Center (JBC) yang memanfaatkan Bangun Guna Serah (BOT/BGS) lahan Pemerintah Provinsi Jambi harus jujur ke konsumen.
Pasalnya, properti rumah toko (ruko) yang dijual bukan menjadi hak milik, melainkan Hak Guna Bangunan (HGB) saja hingga tahun 2044, karena kepemilikan tanah tetap selamanya milik Pemprov
Kejujuran pihak pengembang di bawah naungan PT. Putra Kurnia Properti (PKP) itulah yang diminta oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi yang juga Kepala Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD), Sudirman.
"Harus dijelaskan ke konsumen, ini dibeli untuk waktu tertentu, ketika masanya harus dikembalikan dulu ke pemerintah. Karena yang dimiliki konsumen hanya bangunan saja makanya namanya Hak Guna Bangunan (HGB) bukan jual tanahnya," ucap Sekda kepada Jambi Ekspres.
Setelah masa kontrak habis pada 2044 maka Pemprov akan menentukan kembali pengelolaannya. Apakah dikelola sendiri atau pilihan lainnya.
"Setelah dikembalikan ke Pemerintah mau ada sewa, atau penggunaan lainnya diserahkan kepada Pemprov," katanya.
Yang jelas, kata Sekda, ruko yang dibeli konsumen hanya Hak Guna Bangunan (HGB). "Artinya habis hingga masa kerjasama berakhir, kalau kita beli HGB itu berdasarkan masa (kontrak) alas hak kerjasama," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pembangunan JBC Mario Liberti Siregar tak menjawab pertanyaan koran ini apakah pihaknya menerangkan kepada konsumen bahwa ruko yang dijual hanya berstatus HGB.
Kendati demikian, Mario menjawab pertanyaan lainnya. Seperti terkait Ruko yang HGB ia mengakuinya.
"HGB induk JBC memang sampai 2044, tapi sesuai perjanjian, untuk Ruko yang HGB-nya dialihkan kepada pihak ke-3, akan dibuatkan peraturan daerah tersendiri mengenai waktu dan prosedur pengembaliannya," ucapnya kepada Jambi Ekspres.
Namun, Mario tak mengetahui proses perda ini dibuat. Hal itu penting menyangkut uang konsumen yang sudah diinvestasikan hingga bernilai miliaran rupiah. "(Yang jelas,red) di perjanjian (BOT) disebutkan bahwa diberikan prioritas utama kepada pihak JBC untuk diperpanjang selama pihak JBC membayar kontribusi secara tertib," ucapnya.
Mario mengakui sudah ada konsumen yang membayar penuh pembelian Ruko.
"Sudah ada, harga ruko mulai Rp2,6M, tapi ada promo akhir tahun menjadi mulai 2,2M (diskon 15 persen)," katanya.
Ditambahkannya, harga Ruko sudah sesuai dengan investasi yang ditanamkan konsumen untuk mendapatkan unit ruko.
"Harga ruko sudah disesuaikan dg kondisi sertipikatnya. Jika Sertifikat Hak Milik (SHM), harga di lokasi JBC mungkin bisa jauh di atas harga sekarang. Bangunan ruko JBC juga bisa dilihat spek strukturnya, bahwa dirancang bukan untuk jangka pendek," akunya.
Sejauh ini, menurutnya pembangunan terus berprogres. Mulai dari nfrastruktur seperti jalan, dan saluran.
"Kemudian Ruko sebanyak 65 unit (dari total 229 unit), mall seluas 9.374m2 (dari total 52.000m2)," terangnya.
Dari informasi yang digali Jambi Ekspres, kawasan yang direncanakan jadi pusat bisnis berupa kawasan super lokasi yang terdiri dari Mall, Hotel, Convention Center dan Ruko ini berdiri diatas 7,4 hektar lahan Pemprov di tengah Kota Jambi.
Bahkan dari spanduknya Ruko di JBC ini dihargai mulai dari Rp2 Miliaran rupiah. Itulah mengapa penting konsumen mengetahui status kepemilikan asetnya. Agar tak ada yang dirugikan di waktu mendatang.
Dalam keterangan sebelumnya kepada Jambi Ekspres, Mario menyebut JBC dirancang sebagai pusat bisnis yang ada di Kota Jambi, pusat pertokoaan atau perdagangan yang representatif dan strategis dengan desain yang moderen dan bervariasi.
"Kawasan JBC ini akan dibangun mall 5 lantai, hotel berbintang 14 lantai, dimana hotel ini nanti akan menyediakan ballroom dengan kapasitas tampung hingga 2.500 orang, juga akan ada shop house atau roko sebanyak 229 unit. Adapun estimasi pembangunan proyek ini selama lebih kurang 5 tahun dengan alokasi dana sebesar Rp.1,2 triliun dan ditargetkan dapat rampung pada tahun 2027 mendatang," kata Mario.
Dari pantauan Jambi Ekspres di lapangan, pekerjaan JBC tengah merampungkan bagian depan tempat pemberhentian mobil Lifestyle Mall. Gedung-gedung ruko juga tengah dibangun sekelilingnya. Bahkan ada juga pasar malam yang bertuliskan UMKM kreatif wahana anak-anak , Bazar dan Kuliner di dekat kantor Marketing JBC. (*)
Sumber: www.jambiekspres.co.id