MUARA BUNGO, bungopos.com- Perumahan Green Petra, dusun Tanjung Menanti, Kecamatan Bathin II Babeko, Sabtu kemarin (30/09/2023) nyaris diamuk sijago merah.
Penyebabnya api yang membakar kebun milik warga pada sisi Timur, Selatan dan Utara perumahan. Sementara pada sisi tertentu jarak rumah dengan lahan yang terbakar hanya beberapa meter saja.
Peristiwa yang tejadi sejak Sabtu pagi hingga malam harinya itu membuat cemas seratusan Kepala Keluarga (KK) perumahan dan sekitarnya.
Ketua RT 05 Dusun Tanjung Menanti, Juwanto mengatakan bahwa api sudah terlihat sejak Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu ia dan beberapa warga langsung memadamkan titik api yang masih kecil itu dengan peralatan seadanya. Api pun padam dan ia langsung pulang ke rumahnya yang berjarak juga hanya puluhan meter dari titik api.
"Saya pulang sholat zuhur dan makan siang, tau-taunya dikabari warga kalau api yang tadi kami padamkan hidup lagi dan membesar dengan sangat cepat," ungkap Juwanto.
Ia pun dengan puluhan warga turun ke lokasi untuk berupaya membatasi pergerakan api sebelum akhirnya datang regu dari BPBD bersama Damkar untuk memadamkan api.
Disaat petugas memadamkan api pada sisi Selatan perumahan ini, ternyata pada sisi Timur dan Utara api juga terlihat telah membumbung tinggi membakar kebun dan lahan milik warga.
Usai menjinakkan api di sisi Selatan, petugas dan warga langsung bergegas menuju dua titik api yang jaraknya sangat dekat dengan perumahan warga.
Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar tiga jam petugas berjibaku, sekitar pukul 16.30 WIB.
Baru saja selesai memadamkan api di dua sisi perumahan ini, ternyata pada titik pertama api kembali berkobar. Petugaspun langsung kesana dan berhasil menjinakkan api.
Belum hilang kabut asap yang menyimuti perumahan Green Petra, pada malam harinya sekitar pukul 20.15 WIB api kembali membesar di sisi Selatan atau titik pertama terjadi kebakaran. Tidak berselang lama tim regu BPBD bersama Damkar kembali turun ke lokasi dan tidak butuh waktu lama api berhasil dipadamkan. Hingga Minggu pagi tidak ada lagi terlihat titik api.
"Dugaan kami ini ada unsur kesengajaan membakar lahan. Sewaktu kami tiba di titik api pertama itu ada bekas rerumputam ditebas dan dikumpulkan," ujar salah satu warga Green Petra.(aes)