BERBARIS : Para pelajar sedang baris berbaris

Kurikulum Merdeka Maksimalkan Kreativitas Peserta Didik, Apa Iya ?

JAKARTA, bungopos.com - sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita wajib saling mengenal potensi dan karakteristik manusia. Sebab, setiap manusia diberikan kekuatan yang berbeda-beda, potensi yang berbeda-beda. Untuk itu seyogianya kurikulum menyediakan ruang yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing.  Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Zulfikri Anas, di Jakarta sebagai mana yang direlease website resmi kementerian pendidikan belum lama ini. 

Dengan diberlakukannya kurikulum merdeka ini katanya, diharapkan guru-guru lebih fokus melayani peserta didik. Karena selama ini Bapak/Ibu guru di lapangan banyak mengalami kendala untuk bisa memberikan pelayanan secara maksimal karena padatnya materi ajar yang harus tuntas dicapai di tengah keterbatasan waktu.

''Selain itu juga,  rumitnya administrasi,” ungkap Zulfikri.

BACA JUGA: Tak Hanya Walikota Jambi, Ternyata Ini Dia Kepala Daerah Dengan Jabatan Terpendek

Berdasarkan lampiran keputusan Kepala BSKAP Nomor 028/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana IKM Tahun Ajaran 2023/2024, tercatat sebanyak 5.246 satuan pendidikan dari jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK di wilayah DKI Jakarta telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

BACA JUGA: Alqur'an Tertua di Afrika Ternyata Warisan Ulama Indonesia, Begini Cara Orang Afrika Merawatnya

Seperti diketahui bahwa kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik salah satunya adalah dengan menerapkan projek dalam pembelajaran.

BACA JUGA: Candi Muaro Jambi Lebih Tua Dari Borobudur, Ini KeunggulannyaPembelajaran melalui Kurikulum Merdeka akan lebih mengutamakan kegiatan projek yang dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar PancasilaProjek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

BACA JUGA: Bulan Depan, Pemerintah Bakal Terima CPNS dan PPPK, Ini Jadwalnya

Struktur Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua komponen utama yaitu intrakurikuler dan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan pembelajaran intrakurikuler berlaku untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Sedangkan P5 merupakan bentuk dari pembelajaran kokurikuler. Kegiatan ini adalah pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi Profil Pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya sekitar 20-30 persen dari total jam pelajaran.

BACA JUGA: Bukan Amerika, Ternyata Negara Kecil Ini Terkaya di DuniaKurikulum Merdeka mengatur muatan dan beban belajar yang terdiri atas intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan satuan pendidikan untuk memfasilitasi minat dan bakat siswa sekaligus menguatkan pengembangan Profil Pelajar Pancasila. (arm)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/