SUKU ASLI : Orang rimba yang merupakan suku asli Jambi

Lestarikan Hutan ! Jangan Sampai Orang Rimba Terjajah di Tanahnya

JAMBI, bungopos.com - Bagi orang Rimba, merdeka bukan hanya sebatas kalimat retorika belaka. Merdeka adalah kemampuan untuk hidup dalam harmoni dengan alam, mengikuti tradisi nenek moyang mereka. Selain itu juga, bagi orang rimba, merdeka adalah bisa menjalani kehidupan sesuai dengan norma-norma budayanya. Hal ini disampaikan oleh Bahren Nurdin, Dosen UIN STS Jambi saat menyampaikan makna merdeka bagi orang rimba yang merupakan suku asli daerah Jambi.

''Hutan adalah kemerdekaan mereka; tempat di mana mereka memperoleh makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan kedamaian batin. Di sana, mereka hidup dalam kebersamaan, menjaga alam, dan menjaga warisan leluhur. Itulah kemerdekaan hakiki bagi mereka,'' tegas Bahren Nurdin.

Namun, ironisnya, lanjutnya, hutan yang telah lama menjadi sumber kemerdekaan bagi orang Rimba saat ini menghadapi ancaman serius. Perusahaan perkebunan dan kontraktor besar telah mengambil alih lahan-lahan berharga ini. Hal ini membawa dampak berantai pada kehidupan dan budaya orang Rimba.

''Dalam dunia yang semakin modern, mereka dihadapkan pada perubahan besar yang berpotensi merampas makna sejati merdeka mereka,'' terangnya.

Diakuinya, tidak hanya perusahaan-perusahaan besar yang menjadi ancaman bagi ‘kemerdekaan’ Orang Rimba. Tetapi juga kurangnya keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidup mereka.

''Itu juga ancaman bagi orang rimba. Mereka hanya menjadi objek bukan pelaku. Program-program pemerintah yang dirancang tanpa keterlibatan mereka sering kali hanya menambah derita dan perasaan ‘terjajah’, paling tidak merasa termajinalisasi,'' ujar Bahren.

Sambil mengutip kata Bung Karno, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri." Bahren berujar, orang Rimba selalu pada posisi daya tawar lemah. Dan menurutnya, perlu ditegaskan bahwa merdeka bagi orang Rimba bukanlah sekadar semangat nasionalisme atau perayaan seremonial.

''Merdeka bagi mereka adalah hak untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan mereka, serta mendapatkan perlindungan atas hak-hak adat mereka terhadap tanah dan hutan. Semua pihak harus faham konsep ini,'' tuturnya. (arm)