JAKARTA, bungopos.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengimbau masyarakat Desa untuk belanja di desa. Dengan demikian uang bisa berputar di desa dan memanfaatkan potensi yang ada secara menyeluruh.
BACA JUGA: Membuat Laporan Keuangan BUMDesa Kini Makin Mudah, Begini Caranya
"Kita imbau untuk memanfaatkan dana itu di level desa setempat. Sekali lagi jangan dipakai belanja di luar Kabupaten apalagi impor, ini menjadi perhatian presiden," tegas Gus Halim saat meresmikan Wisata Pantai Cemara, Sabtu.
"Harapannya duit itu muter di sini, jangan sampai keluar. Semua kebutuhan yang dibutuhkan desa wisata belanjalah di desa itu. Hukum ekonominya, semakin banyak duit berputar di suatu daerah adalah ukuran peningkatan kesejahteraan warga," tambahnya.
BACA JUGA: Inilah Lima Desa Terkaya di Indonesia
Di Lokasi berbeda, Gus Halim juga jika mengatakan semua desa telah berhasil mencapai status mandiri, maka fokusnya jangan lagi pada pada pembangunan infrastruktur. Tetapi harus beralih kepada pemberdayaan agar sumber daya manusia di desa semakin berkualitas. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
"Desa semakin mandiri semakin butuh pendamping. Makanya obsesi saya adalah 1 desa 1 pendamping. Karena tugasnya semakin berat," kata Gus Halim pada Rapat Sinergitas dan Konsolidasi TPP dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Banda Aceh.
BACA JUGA: Ingin Berlibur ke Bungo, Ini Dua Wisata Desa yang Favorit di Kunjungi
Gus Halim juga menjelaskan bahwa desa juga akan diberdayakan untuk meningkatkan ekonomi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). BUMDesa adalah badan usaha yang dimiliki oleh desa, dengan tujuan ekonomi dan sosial yang bertujuan untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat desa. "Kemendes mendukung pengembangan Desa Wisata yang dikelola oleh BUMDesa, untuk memastikan bahwa segala aspek terkait pengembangan wisata akan mendapatkan dukungan dana dan perlindungan hukum," jelas Gus Halim disela-sela kunjungannya di Yogyakarta.
Sampai sejauh ini lanjutnya, perencanaan pembangunan di desa-desa seluruh Indonesia telah sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan. Hal ini terbukti, salah satunya dari pemanfaatan dana desa 2023 yang lebih diprioritaskan untuk pertumbuhan ekonomi dan kualitas SDM di desa.
"Tahun 2023, dana desa yang dipakai untuk pertumbuhan ekonomi 45,7 persen, untuk SDM 37,1 persen. Artinya ini menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan di desa-desa sudah on track dan itu karena pendamping desa,'' tandasnya. (arm)