MUARA BUNGO, bungopos.com - Jambore Pramuka se dunia yang diikuti Sekitar 40.000 peserta ditutup konser "K-Pop Super Live," Jum'at (11/8). Satu-satunya peserta asal Bungo Deza Sakha Najibatunnisa juga ikut dalam kegiatan penutupan ini. Konser ini awalnya dijadwalkan berlangsung di tempat perkemahan di Saemangeum pada Minggu (13/09), tetapi batal karena kekhawatiran memunculkan insiden atau penyakit yang berkaitan dengan gelombang panas.
Tempat konser K-Pop ini merupakan stadion Piala Dunia Seoul memiliki kapasitas lebih dari 66.000 kursi dan merupakan tempat utama untuk pertandingan olahraga dan konser musik.
Sebelumnya diberitakan pasca dievakuasi ke universitas Wongkwang Korea Selatan, peserta Jambore dunia asal bungo, Deza Sakha Najbatunnisah berada dalam kondisi baik dan sehat. Informasi ini disampaikan oleh Wakil Bupati Bungo, Syafruddin Dwi Apriyanto lewat akun facebooknya.
BACA JUGA: Pasca Dievakuasi, Ini Kabar Kontingen Asal Bungo di Jambore Pramuka Dunia !
''Alhamdulillah kondisi Deza Sakha Najibatunnisa, satu2nya peserta dari kabupaten bungo dan seluruh kontingen jambore dunia asal jambi- dalam kondisi sehat wal afiat, bersama 1.500 orang anggota kontingen indonesia,'' ungkap bang Apri-panggilan akrab Wabup bungo lewat akun Facebooknya.
Lebih lanjut disebutkannya, saat ini para kontingen Jambore asal Indonesia berada di asrama Universitas Wonkwang provinsi Jeollabuk. Dikatakannya, kondisi cuaca panas ekstrim dan adanya ancaman badai tropis khanun.
''Ini membuat pemerintah Korea Selatan mengambil langkah strategis demi keamanan dan kenyamanan peserta jambore, dengan mengevakuasi ketempat yang aman,'' terangnya.
Dikatakannya, hingga tanggal 11 agustus 2023 mendatang, para peserta Jambore mengikuti berbagai kegiatan untuk menambah wawasan dan pengalaman tentang pendidikan, sosial, dan budaya Korea Selatan. Seperti diketahui, Jambore Pramuka Dunia ini adalah yang ke -25. Jambore Pramuka ini adalah perhelatan setiap empat tahun sekali yang mengumpulkan para pramuka muda dari seluruh dunia. Sedemikian banyak pesertanya, acara tersebut dijuluki sebagai kamp pemuda terbesar di dunia. (arm)