Dua Wajah Islam Kini Terpilih Jadi Walikota di Negeri Paman Sam, Ini Orangnya

NEW YORK, bungopos.com - Ketika malam menurunkan tirainya di atas Manhattan, sorak-sorai bergema di jalan-jalan New York City. Di tengah lautan pendukung yang berpelukan dan menitikkan air mata haru, nama Zohran Mamdani kembali menjadi pembicaraan dunia. Aktivis sosial berdarah Uganda-India itu resmi memenangkan kursi Wali Kota New York City, menandai babak baru dalam sejarah politik Amerika Serikat.

Kemenangan Mamdani terasa lebih dari sekadar kemenangan politik—ia adalah simbol harapan dan representasi suara minoritas yang selama ini terpinggirkan. Dari aktivis hak perumahan di Queens menjadi wali kota kota paling berpengaruh di dunia, perjalanan Mamdani adalah kisah tentang keberanian menentang arus dan memaknai ulang makna "American Dream" dalam konteks yang lebih manusiawi.

Tak lama berselang, kabar kemenangan lain datang dari negara bagian Michigan. Abdullah Hammoud, putra Dearborn keturunan Lebanon, kembali memenangkan pemilihan sebagai Wali Kota Dearborn. Kota yang dikenal sebagai pusat komunitas Muslim terbesar di Amerika itu seakan menemukan kembali jati dirinya—damai, progresif, dan inklusif di bawah kepemimpinan sang wali kota muda.

Hammoud, yang dikenal vokal membela hak-hak warga Palestina dan keadilan sosial, tampil sebagai sosok yang teguh di tengah tekanan politik dan stigma Islamofobia yang masih mengakar di sebagian masyarakat Amerika. “Kami membuktikan bahwa iman dan kemanusiaan bisa berjalan seiring dalam kepemimpinan publik,” katanya suatu kali dalam pidato emosional di depan warganya.

Kemenangan Mamdani dan Hammoud bukan hanya kemenangan personal. Ia adalah cerminan perubahan arah politik Amerika—bahwa keberagaman kini tak lagi sekadar slogan kampanye, melainkan kekuatan nyata yang membentuk masa depan. Dua pemimpin muda Muslim itu membawa pesan kuat: Islam dan demokrasi bisa tumbuh berdampingan. (**)