TAMAN MINI : Alternatif tempat rekreasi di Jakarta
JAKARTA TIMUR, bungopos.com - Menjajal sehari keliling Indonesia rasanya tak mungkin dengan pemikiran kita. Tetapi ini nyata dan bisa dibuktikan. Jangan yakin dulu, ini mengelilingi Indonesia mini maksudnya. Karena miniatur Indonesia tersebut ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Taman ini terletak di Jakarta Timur, yang menyediakan berbagai wahana bagi pengunjung agar mendapat pengetahuan tentang Nusantara sambil berekreasi. Wisatawan juga bisa menjajal wahana permainan yang ada, seperti bioskop empat dimensi. Berikut beberapa wahana yang ada di TMII:
Anjungan daerah adalah bangunan-bangunan rumah adat yang bercirikan arsitektur tradisional khas daerah Indonesia. Ada 33 anjungan daerah yang dibangun berderet mengelilingi danau miniatur arsipelago Indonesia, melambangkan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Tiap provinsi menampilkan sekurangnya tiga bentuk rumah adat khas daerah. Semua berada di satu kawasan yang disediakan untuk provinsi bersangkutan.
Di museum akan ditemukan pemikiran-pemikiran jenius anak bangsa yang dengan kreatifnya menciptakan sesuatu dengan mengandalkan hasil alam tanpa merusaknya, sesuai dengan kearifan lokal milik mereka, perkembangan setelahnya, teknologi masa kini dan yang akan datang.
BACA JUGA: Ini 14 Cagar Biosfer Indonesia, Salah Satunya Terluas di Dunia
Ada 18 museum di TMII yang bisa menjadi tempat belajar sekaligus bisa melestarikan budaya milik kita.
Jika ingin melihat betapa rukun dan damainya umat beragama beribadah tanpa konflik di waktu yang saling berdekatan, silakan datang ke TMII dan melihatnya secara langsung. Di kawasan itu, kita akan menemukan penganut agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu berjalan bersama menuju rumah ibadah masing-masing yang hanya berjarak beberapa meter.
BACA JUGA: Tak Ada Lagi Tempat Aman di Gaza, Kini Giliran Gereja Kena Bom Israel
Selain sebagai Lembaga Pelestarian Budaya Indonesia, Taman Mini 'Indonesia Indah' merupakan salah satu penyedia sarana pendidikan dan rekreasi dalam satu tempat sekaligus. Wahana rekreasi tersebut, antara lain, Istana Anak-Anak Indonesia, Teater IMAX Keong Emas, Kereta Gantung, Taman Budaya Tionghoa Indonesia, Skyworld, dan Taman Legenda Keong Emas.
Taman burung terletak di bagian belakang atau timur dari kawasan TMII, berdekatan dengan PP IPTEK dan Museum Migas 'Graha Widya Patra', menempati lahan seluas enam hektare termasuk fasilitas umum berupa tempat parkir yang cukup luas dan rindang.
Awalnya, taman burung hanya satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan 19 Agustus 1976. Namun pada 1986, wahana itu dikembangkan menjadi sembilan kubah dan diresmikan pada 27 April 1986 oleh Presiden Soeharto.
Penataan koleksi berdasarkan pada zoogeografi atau pola persebaran binatang. Oleh karena itu, koleksi taman burung dibagi menjadi dua belahan: kubah barat dan kubah timur, sesuai dengan Garis Wallace.
Di kubah barat kita dapat menikmati kicauan burung-burung asal Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Antara lain burung merak, beo putih, enggang, elang, dan jalak bali. Sedangkan di kubah timur kita dapat merasakan surga burung asal Sulawesi, Maliku, dan Papua, seperti burung cendrawasih, kasuari, dara mahkota, nuri, dan maleo.
Koleksi burung yang ada di taman burung merupakan yang terlengkap di Indonesia, terdiri atas 175 jenis dengan jumlah mencapai ribuan ekor, baik yang berasal dari Indonesia bagian barat maupun Indonesia bagian timur.
BACA JUGA: Jalan-jalan ke Bungo, Ini Dia Oleh-oleh Paling Hits !
Taman Burung dilengkapi sarana karantina sebagai tempat memisahkan burung-burung yang sakit agar segera mendapat perawatan.
Dunia air tawar adalah sarana rekreasi yang menyajikan peragaan koleksinya bertemakan 'Indonesia dan Dunia Air Tawar'. Taman yang berisi keanekaragaman hayati air tawar dengan menyajikan simulasi dan replika ekosistem dari lahan basah asli itu dibangun sejak 1992 dan diresmikan pada 20 April 1994.
Taman yang didominasi dengan berbagai bentuk akuarium ini juga menjadi sarana rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi alam, dan atraksi. Taman ini terletak di sebelah selatan kawasan TMII, diapit oleh Museum Serangga dan Taman Bunga Keong Emas.
Dunia air tawar di TMII ini merupakan taman biota air tawar terbesar dan terlengkap kedua di dunia serta terbesar di Asia, menyimpan 6.000 ekor 126 spesies, terdiri atas berbagai jenis, ukuran, asalnya baik dari berbagai perairan di Indonesia maupun belahan dunia lain, meliputi tanaman air, reptilian, crustacean, dan ikan.
Taman akuarium ini dilengkapi museum, perpustakaan, auditorium, akuarium nusantara, pojok reptilia, lorong gurame, dan ruang karantina yang dibangun di bagian belakang untuk pengembangbiakan koleksi. Juga untuk menampung hasil dari petani yang dapat diperjualbelikan kepada pengunjung, masyarakat umum, penampung ikan, dan eksportir.
Taman akuarium air tawar juga membuka kesempatan bagi para mahasiswa dan masyarakat umum untuk melakukan penelitian dan observasi berkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan peluang bisnis ikan hias. Beberapa koleksi istimewa yang berasal dari dunia air tawar asli Indonesia, antara lain, arwana/siluk (Scleropages formosus), hiu gergaji (Pristis microdon), tapah (Wallago leeri), ikan sumpit, ikan buntal yang dapat menggelembung seperti balon, dan lain-lain.
Selain itu, terdapat juga koleksi jenis ikan tamu yang mempesona, antara lain, arapaima (Arapaima gigas), piranha (Serrasaimus) dari sungai Amazon di Amerika Selatan, ikan buta, ikan kupu-kupu, ikan chinese high fin (Myxocyprinus asiaticus asiaticus) dari Sungai Yangtze-Tiongkok, serta kelompok ikan kecil guppy, molly, dan platy.
Museum fauna Indonesia "komodo" adalah museum yang bertemakan dunia satwa Indonesia dalam bentuk awetan. Bangunan museum sangat unik karena ruang pameran berbentuk komodo, jenis reptil purba yang hidup di habitat aslinya Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Museum ini didirikan di atas lahan 10.120 m2 dengan luas bangunan 1.500 m2, dibangun mulai 1 Oktober 1975 sampai dengan 1 Juli 1976, dan diresmikan pada 20 April 1978 oleh Presiden Soeharto.
Museum Komodo sangat cocok untuk pengunjung usia anak-anak dan pelajar guna melihat kekayaan fauna Indonesia yang disajikan dalam bentuk diorama yang menarik. Tak kurang dari 150 jenis binatang yang sudah diawetkan, diperagakan dalam ruang-ruang kaca di gedung berlantai dua tersebut.
Pameran keanekaragaman fauna dari kepulauan nusantara ini disajikan berdasarkan kelompok persebarannya, yakni dari daerah barat ke timur dan dari pantai ke pegunungan. Dari barat ke timur menunjukkan persebaran hewan dari Sumatra sampai Papua, sedangkan dari pantai ke pegunungan menunjukkan habitatnya, yakni tempat di mana satwa tersebut hidup.
BACA JUGA: Inilah 500 Nama Mahasiswa UIN Sutha Jambi yang Dapat Beasiswa KIP
Dengan ketersediaan 70% ruang terbuka hijau, TMII kini hadir lebih segar dan asri. Kamu bisa jalan santai, bersepeda, jogging, atau sekadar nongkrong bareng temen di pinggir danau.
Kuliner nusantara kini hadir di Taman Mini Indonesia Indah, pengunjung dapat beristirahat sambil menikmati makanan dan minuman yang ditawarkan. Lokasi Kuliner nusantara berada di depan Museum Pusaka, Dunia Air Tawar, dan Museum Serangga.
(***)
Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi
E-Mail: bungoposonline@gmail.com