JAKARTA, bungopos.com - Kalian suka traveling? Jika ya, maka kalian wajib mencoba tren perjalanan wisata Slow Travel.
Slow travel merupakan sebuah tren perjalanan wisata yang lebih santai dengan waktu eksplorasi lebih lama serta mengutamakan destinasi yang bersuasana tenang dan tidak terlalu lama. Hal ini sejalan dengan tren pejalan yang tak hanya ingin bersenang-senang saat liburan, tetapi juga beristirahat alias healing dari padatnya aktivitas dan rutinitas harian.
Indonesia memiliki beragam destinasi untuk slow travel. Dengan beragam desa wisata, wisata alam, bahkan kota-kota dengan budaya yang khas mampu menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk menikmati perjalan secara lebih Santai. Penasaran ada apa saja? Yuk Simak 5 destinasi untuk slow travel di Indonesia berikut ini!
Destinasi slow travel di Indonesia yang wajib dikunjungi oleh para penggemar traveling sekaligus healing adalah Buleleng, Bali. Berada di Pulau Bali bagian utara, suasana di Buleleng berbanding terbalik dengan Bali bagian Selatan yang penuh hingar bingar. Di sini, suasana jauh lebih tenang, sepi, dan waktu seolah berjalan dengan lebih lambat daripada biasanya.
Bagi kalian yang ingin healing, Buleleng menawarkan beragam destinasi alam dan budaya yang khas. Mulai dari Taman Nasional Bali Barat yang menjadi habitat alami Burung Jalak Bali, Pulau Menjangan dengan alam bawah lautnya yang cantik, Pantai Lovina dengan wisata melihat lumba-lumba, Pemandian Air Panas Banjar, dan beberapa air terjun seperti Munduk, Banyumala, serta Sekumpul. Lengkap sekali bukan?
Tak hanya itu, Singaraja yang merupakan ibukota Kabupaten Buleleng rupanya pernah menjadi ibukota Provinsi Bali di masa lampau. Kalian bisa menyaksikan beragam bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda maupun bangunan arsitektur khas Bali sembari berkeliling Kota Singaraja yang tenang.
Jadi, bila ingin menikmati suasana Bali yang lebih tenang dengan konsep slow travel, maka Buleleng adalah pilihan yang tepat dan wajib dikunjungi. Setuju?
2. Ende, Nusa Tenggara Timur
Bergeser ke arah timur, ada satu destinasi untuk slow travel yang tak boleh dilewatkan. Ia adalah Ende di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ende dikenal sebagai tempat lahirnya Pancasila karena di sinilah Ir.Soekarno memiliki gagasan akan dasar negara ketika tengah diasingkan oleh Kolonial Belanda. Kalian juga dapat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno selama berada di Ende. Tak heran jika Ende merupakan salah satu tempat bersejarah di Indonesia yang bernilai tinggi.
Bukan hanya itu, Ende juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan. Mulai dari Kawah Tiga Warna Gunung Kelimutu yang begitu menawan, Gunung Api Iya yang menjulang di Selatan Kota Ende, hingga Pantai Batu Biru yang eksotis dengan bebatuan berwarna biru kehijauan.
BACA JUGA: Anda Mau Jalan-jalan Akhir Tahun, Nikmati Keseruannya, Ikuti Tips Berikut Ini
Ende juga cocok untuk slow travel karena menawarkan pengalaman budaya nan otentik dengan masyarakat lokal. Kalian bisa berkunjung ke Kampung Adat Wologai untuk menyaksikan proses menenun kain ikat maupun sekadar mencicipi Kopi Flores yang mendunia.
Dengan suasana yang tenang, masyarakat yang ramah, ditambah alam serta budaya yang memikat, pastinya cocok sekali untuk berlama-lama menikmati waktu di Ende.
3. Kawasan Candi Muaro Jambi, Jambi
Pulau Sumatra juga memiliki destinasi yang cocok untuk slow travel yaitu Kawasan Candi Muaro Jambi di Provinsi Jambi. Destinasi ini sangat cocok bagi para pecinta budaya dan Sejarah dengan suasana tenang dan damai.
Kawasan Candi Muaro Jambi merupakan Kawasan percandian terluas di Asia Tenggara dengan luas mencapai 3.981 hektar. Kawasan ini diduga sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu di abad 7-12 Masehi. Di masa lampau, tempat ini menjadi semacam area Pendidikan bagi kaum rohaniwan Buddha dari berbagai tempat, selain sebagai tempat peribatan.
Kawasan Candi Muaro Jambi menawarkan pengalaman eksplorasi mendalam di berbagai percandian yang tersebar di Kawasan ini seperti Candi Tinggi, Candi Astano, Candi Gumpung, dan masih banyak lagi. Suasananya tenang dan rimbun oleh pepohonan sehingga sejuk walaupun saat siang hari. Yang menarik adalah untuk berkeliling Kawasan ini kalian dapat menyewa sepeda Listrik sehingga lebih ramah lingkungan.
Tak hanya itu, wisatawan juga dapat merasakan pengalaman nan lebih otentik dengan menginap di homestay sekitaran Kawasan Muaro Jambi. Pastinya akan sangat menyenangkan menikmati suasana tenang di sini sambil membayangkan betapa sucinya Kawasan ini di masa lampau.
Mau yang lebih menarik? Kalian bisa mencoba citarasa khas Jambi melalui pengalaman makan siang Istimewa bersama komunitas masyarakat di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi tepatnya di Pasar Dusun Karet. Pastinya penuh dengan kearifan lokal yang akan semakin menambah wawasan dan kecintaan kita terhadap budaya Indonesia.
4. Yogyakarta
Siapapun pasti setuju bila Yogyakarta cocok untuk traveling. Semua yang pernah ke sana selalu merasa rindu untuk kembali. Kabar baiknya lagi adalah Yogyakarta masih menjadi destinasi wisata bagi banyak orang, termasuk para penganut slow travel.
BACA JUGA: Ini Berbagai Lokasi Menarik Tempat Liburan Akhir Tahun, yuk Jalan-jalan
Yogyakarta masih menjadi magnet untuk mereka yang hendak “healing” sejenak dari sibuknya rutinitas. Walau banyak yang bilang Yogyakarta sudah terlalu padat dan ramai terutama saat musim liburan, tetapi tidak menyurutkan minat wisatawan untuk mengunjunginya.
Kita dapat merasakan berbagai pengalaman untuk menyegarkan jiwa, raga, dan pikiran dengan cara-cara tradisional khas Jawa seperti bermeditasi, mandi kembang, lulur dan spa ala Jawa, atau sekadar meleburkan diri di desa-desa wisata bersama masyarakat setempat untuk lebih mengenali budaya Jawa maupun diri sendiri. Semuanya mampu menghadirkan pengalaman traveling yang lebih berkualitas bagi para wisatawan.
Siap untuk healing ke Jogja? (***)