JAKARTA, bungopos.com - Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga dalam ekonomi dan keuangan syariah dunia serta memiliki peluang besar untuk naik ke posisi pertama, melampaui Arab Saudi dan Malaysia. Hal tersebut menjadi salah satu sorotan utama dalam penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2026 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin, bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T.
Dalam keynote speech-nya, Ma’ruf Amin menegaskan bahwa peluang Indonesia untuk naik ke peringkat pertama dunia dalam ekonomi dan keuangan syariah harus ditopang oleh regulasi yang kuat dan menyeluruh.
“Upaya mencapai peringkat teratas perlu dimulai melalui penyusunan regulasi yang komprehensif. Kita harus memiliki Undang-Undang yang mengatur ekonomi syariah secara menyeluruh, masuk ke seluruh sektor,” tegasnya.
Airlangga Hartarto, turut menyoroti kekuatan ekonomi syariah Indonesia. Ia menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global versi IMF pada 2025 meningkat menjadi 3,2 persen, bersamaan dengan kinerja positif aset keuangan syariah nasional yang kini mencapai Rp10.257 triliun. Menurutnya, capaian ini menjadi landasan penting bagi penguatan struktur ekonomi syariah Indonesia. (***)