JAKARTA, bungopos.com - Angka deforestasi di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami kerusakan hutan yang signifikan.
Pada tahun 2024, angka deforestasi netto mencapai sekitar 175.400 hektare, yakni luas hutan yang hilang setelah dikurangi oleh upaya reforestasi. Sementara luas hutan di Indonesia pada tahun 2024 tercatat sekitar 95,5 juta hektare, sekitar setengah dari total daratan. Namun tekanan terhadap hutan masih nyata akibat kebakaran, pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertambangan, serta kerusakan hutan sekunder yang masif.
Kementerian Kehutanan sendiri mengklaim deforestasi nasional menurun (166.450 ha per September 2025, turun 23% dari 2024), namun prediksi WALHI menyebut bisa melonjak hingga 600.000 ha, dengan kasus kebakaran hutan dan lahan mencapai 8.594 ha hingga Juni 2025 (NTT, Kalbar, Riau termasuk yang terparah).
“Angka kerusakan hutan ini bukan sekadar statistik ia berimplikasi pada semakin tingginya risiko banjir bandang dan longsor, " ungkap anggota Komisi XI DPR RI Hasanuddin Wahid.
Oleh karena itu, dia mengajak menguatkan kembali kapasitas alam melalui penghijauan dan pelestarian hutan.
" Tanaman satu per satu yang kita lakukan hari ini adalah investasi lingkungan untuk masa depan Indonesia,” pungkas Cak Udin. (***)