MUARA BUNGO, bungopos.com — Setelah hampir 24 jam pencarian tanpa henti, tim Basarnas bersama unsur gabungan akhirnya menemukan Al Ajhar (10), bocah yang tenggelam di Sungai Batang Tebo pada Minggu (23/11/25) sore. Korban ditemukan pada Senin (24/11/25) sekitar pukul 09.40 WIB, tidak jauh dari lokasi awal ia dilaporkan hilang.
Jenazah kemudian dievakuasi ke tepi sungai dan dibawa ke rumah duka di Dusun Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo. Suasana duka menyelimuti keluarga yang telah menunggu kepastian sejak kejadian berlangsung.
Kapolsek Tanah Sepenggal Lintas, IPTU Jalpahdi, S.Sy., M.H., mengatakan korban ditemukan sekitar 100 meter dari titik awal tenggelam.
“Setelah dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka. Rencananya korban akan dimakamkan setelah Zuhur,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Pos SAR Bungo, M. Andri, memberikan keterangan terkait proses pencarian.
“Korban atas nama Al Ajhar, usia 10 tahun, berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan pada pukul 09.40 WIB. Korban ditemukan kurang lebih 200 meter dari TKP ke arah hulu sungai. Jenazah sudah kami serahkan ke rumah duka untuk disemayamkan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa unsur pencarian melibatkan Polres Bungo, BPBD Kabupaten Bungo, SAR MTA, serta unsur kepolisian lainnya yang dibantu oleh masyarakat setempat.
Musibah bermula pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, ketika Al Ajhar mandi di Sungai Batang Tebo bersama dua temannya. Berdasarkan keterangan warga yang menyaksikan dari sekitar lokasi, anak-anak tersebut bermain di tepi sungai yang tampak dangkal.
Namun arus sungai ternyata cukup deras setelah hujan yang turun pada siang harinya.
Korban diduga terpeleset dari batu licin lalu terseret ke tengah sungai. Dua temannya sempat mencoba menolong, namun derasnya arus membuat mereka tidak mampu menjangkau korban. Dalam keadaan panik, keduanya berlari ke permukiman untuk meminta bantuan.
mereka segera turun ke tepi sungai setelah mendapat laporan dari dua anak yang bersama korban.
Warga menggunakan perahu kecil dan alat seadanya untuk menyisir area sekitar titik awal korban terseret arus.
Pencarian awal berlangsung hingga malam, namun karena kondisi gelap dan arus deras, upaya tersebut dihentikan sementara sambil menunggu kedatangan tim Basarnas.
Pada Senin pagi, pencarian dilanjutkan tim SAR gabungan dengan metode penyisiran permukaan dan penggunaan perahu karet. Sekitar pukul 09.40 WIB, tubuh korban akhirnya ditemukan mengapung sekitar 200 meter dari lokasi awal.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak di sekitar sungai, terutama saat kondisi arus kuat atau licin setelah hujan.
Jenazah Al Ajhar kini telah disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan siang ini. Semoga keluarga diberikan ketabahan menghadapi musibah ini. (aca)