REMBANG, bungopos.com – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menyatakan keberatannya terhadap rencana Pemerintah Republik Indonesia yang akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.
“Saya paling tidak setuju kalau Soeharto dijadikan Pahlawan Nasional,” tegas Gus Mus di kediamannya di Leteh, Rembang, Jawa Tengah, sebagaimana dikutip dari NU Online.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin itu menilai, orang NU yang mendukung usulan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap sejarah. “Orang NU kalau ada yang ikut-ikutan mengusulkan berarti tidak ngerti sejarah,” ujarnya.
Gus Mus yang merupakan alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan Krapyak Yogyakarta itu mengingatkan bahwa banyak kiai, santri, dan warga Nahdlatul Ulama yang menjadi korban pada masa pemerintahan Orde Baru.
Menurutnya, berbagai tragedi yang terjadi kala itu seharusnya menjadi pelajaran penting bagi bangsa Indonesia dalam menilai sosok Soeharto dan warisan kekuasaannya. (***)