MUARA BUNGO, bungopos.com - Suara deru motor yang biasanya tak begitu menarik perhatian pagi itu mendadak memecah keheningan di kawasan Simpang Somel, Muara Bungo, Selasa (4/11/25). Dalam hitungan detik, dua siswi berseragam putih biru tergeletak di aspal. Wajah mereka pucat, seragam masih lengkap, dan tas sekolah terlempar tak jauh dari lokasi.
Mereka adalah KY (15) dan VK (15), dua pelajar SMP Negeri 3 Muara Bungo yang kini jadi perbincangan hangat di media sosial setelah mengalami kecelakaan tunggal saat berboncengan menggunakan sepeda motor.
Detik-detik di Simpang Somel
Menurut warga sekitar, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, di saat arus lalu lintas belum begitu ramai. “Tiba-tiba kami lihat dua anak sekolah sudah terjatuh. Satu tak sadar, satu lagi masih bisa bicara minta tolong,” cerita Rudi (42), warga yang pertama kali menolong.
Rudi dan warga lain segera membawa keduanya ke RS Ceria Muara Bungo, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Hanafie untuk perawatan intensif. “Waktu itu kami cuma berpikir bagaimana cepat menolong mereka. Kasihan, masih anak-anak,” tambahnya.
Pergantian Jam yang Berujung Petaka
Dugaan sementara, kedua siswi keluar dari sekolah tanpa izin saat pergantian jam pelajaran. Mereka dikabarkan meminjam sepeda motor milik teman. Kepala SMP Negeri 3 Muara Bungo, Narto, membenarkan bahwa KY dan VK merupakan siswinya.
“Benar, keduanya siswa kami. Diduga mereka keluar diam-diam ketika pergantian jam. Kami sedang menelusuri alasan mereka pergi sejauh itu,” ujar Narto saat ditemui wartawan.
Ia mengaku sangat menyesalkan peristiwa itu dan berjanji akan memperketat pengawasan serta menanamkan disiplin lebih kuat kepada seluruh siswa. “Kejadian ini menjadi pelajaran berharga. Kami akan memperkuat pengawasan dan pembinaan agar tidak terulang,” ujarnya dengan nada prihatin.
Keluarga dan Sekolah Berduka, Warga Turut Simpati
Di lingkungan sekolah, suasana haru menyelimuti ruang guru dan teman-teman sekelas kedua korban. Beberapa siswi tampak menangis saat mendengar kabar kecelakaan. Di media sosial, doa dan dukungan mengalir untuk kesembuhan keduanya.
“Kami semua kaget. Mereka teman yang ceria, tidak menyangka bisa terjadi begini,” kata salah satu teman sekelas.
Kini, KY dan VK masih menjalani perawatan di IGD RSUD Hanafie Muara Bungo. Kondisi keduanya dilaporkan mulai stabil, meski KY sempat tidak sadarkan diri sesaat setelah kejadian.
Pelajaran untuk Semua
Kasus ini membuka kembali perbincangan lama tentang disiplin pelajar dan keselamatan di jalan raya. Di usia remaja, dorongan untuk mencoba hal baru sering kali tak diimbangi dengan kesiapan dan tanggung jawab.
Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk status kendaraan yang digunakan kedua siswi. “Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan data kendaraan,” ujar seorang petugas di lokasi.
Kisah KY dan VK menjadi pengingat bahwa satu keputusan kecil di jam sekolah bisa membawa dampak besar—bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi keluarga dan sekolah. Di Simpang Somel, bekas rem di aspal mungkin akan segera hilang. Tapi bagi yang melihat langsung, peristiwa itu akan tetap menjadi cerita yang membekas: tentang keberanian, kenakalan remaja, dan pelajaran berharga yang datang terlalu cepat. (***)