Bungo, Bungopos.com - Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono diam-diam saat gelap malam membuntuti truk pembawa alat berat yang dicurigai terkait dengan dugaan aktivitas penambangan liar di Bungo atau PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin).
Bersama jajarannya, Kapolres turun memimpin patroli malam, Rabu (29/10/25), setelah sejumlah laporan masyarakat masuk ke pihak kepolisian, yang menyebutkan maraknya aktivitas pengangkutan alat berat jenis ekskavator menuju kawasan hutan di Rantau Pandan dan Bathin III Ulu pada malam hari.
“Malam ini kita bergerak karena sering dapat laporan. Ada modus operandi di mana alat berat masuk pada malam hari ke wilayah tersebut,” ujar AKBP Natalena Eko Cahyono.
Dalam patroli tersebut, Kapolres memastikan setiap truk pengangkut alat berat diperiksa secara detail, mulai dari dokumen kepemilikan hingga tujuan penggunaannya. Tidak hanya memeriksa, petugas juga melakukan pengawalan dan pembuntutan langsung ke lokasi akhir alat berat tersebut.
“Kita akan ikuti sampai turun. Katanya untuk staking lahan, kita minta bukti kepemilikan dan lokasi lahannya. Ini untuk menghindari alasan fiktif,” tegas Kapolres.
Ia menambahkan, apabila terbukti digunakan untuk kegiatan PETI, pihaknya tidak akan segan memberikan tindakan hukum tegas.
“Jika terbukti untuk PETI, kita akan panggil perental dan pemiliknya, lalu alatnya kita sita. Tindakan tegas menunggu para pelaku,” tandasnya.
Patroli malam ini menjadi salah satu bentuk keseriusan Polres Bungo dalam menegakkan hukum dan menjaga kelestarian lingkungan dari dampak aktivitas tambang ilegal. Selain menimbulkan kerusakan ekosistem sungai, aktivitas PETI juga sering memicu konflik sosial di masyarakat.
Kapolres Bungo menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap PETI tidak bisa hanya bergantung pada aparat, tetapi membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan.
Dengan pengawasan ketat dan koordinasi lintas pihak, diharapkan praktik PETI yang merusak alam dan mencemari Sungai Batang Bungo dapat segera diberantas hingga ke akarnya. (*)