MUARA BULIAN, bungopos.com– Senin pagi (6/10/2025) menjadi hari yang penuh makna bagi ribuan pelajar di Kabupaten Batang Hari. Di bawah langit yang cerah, langkah-langkah kecil para siswa memenuhi ruangan di delapan titik lokasi penyerahan bantuan pendidikan “Program Batang Hari Cerdas” yang digelar serentak. Di ruang Serambi Rumah Dinas Bupati Batang Hari, suasana haru dan bahagia berpadu saat Bupati M. Fadhil Arief menyalurkan zakat berupa bantuan pendidikan dari BAZNAS Batang Hari.
Program Batang Hari Cerdas 2025 bukan sekadar agenda tahunan. Ia menjadi simbol gotong royong dalam mewujudkan akses pendidikan yang merata. Total bantuan yang disalurkan mencapai hampir Rp3 miliar, bersumber dari dana zakat para guru PNS dan PPPK se-Kabupaten Batang Hari selama satu tahun. Uang itu kemudian diamanahkan kepada BAZNAS untuk dikembalikan dalam bentuk beasiswa bagi mereka yang membutuhkan.
“Ini bukan sekadar bantuan uang. Ini bentuk cinta dan kepedulian kita terhadap masa depan anak-anak Batang Hari,” ujar Bupati M. Fadhil Arief dengan nada penuh harap. Ia menegaskan, pendidikan adalah tangga utama untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat.
Bantuan ini menjangkau pelajar dari berbagai jenjang—mulai dari TK, SD, SMP, MTs, MA hingga perguruan tinggi—yang tersebar di seluruh kecamatan. Di tingkat kecamatan, penyerahan dilakukan langsung oleh para camat, menyapa para penerima dengan semangat kebersamaan.
Bagi banyak orang tua, bantuan ini lebih dari sekadar keringanan biaya sekolah. Ia adalah napas baru di tengah beban ekonomi yang kian berat. Seperti diungkapkan Siti Mariam, seorang ibu asal Kecamatan Muara Bulian, yang tak kuasa menahan haru saat menerima kabar bahwa anaknya terpilih sebagai penerima bantuan.“Anak saya bisa lanjut sekolah tanpa harus saya pikirkan biaya buku dan seragamnya lagi. Terima kasih kepada BAZNAS dan para guru yang sudah berzakat,” ucapnya pelan.
Ketua BAZNAS Batang Hari, H Muslim, MSy mengatakan bahwa program ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, para pendidik, dan masyarakat.“Dana zakat dari para guru ini adalah bukti bahwa profesi pendidik bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menebar manfaat yang luas. Mereka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya di ruang kelas, tapi juga lewat kepedulian sosial,” tuturnya.
Penyaluran bantuan ini bukan hanya menyentuh aspek material, tetapi juga moral. Ada semangat yang ingin ditanam: bahwa zakat bisa menjadi sarana pemberdayaan dan pencerahan. Bahwa pendidikan, sejatinya, adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan kembali kepada masyarakat itu sendiri.
Di ujung acara, suara anak-anak penerima beasiswa bergema lantang berteriak "Terima Kasih Bupati Batang Hari, Terima Kasih Muzakki," . Di wajah-wajah mereka, terpancar harapan—bahwa suatu hari nanti, mereka yang kini menerima bantuan akan tumbuh menjadi generasi yang memberi.
Program Batang Hari Cerdas tahun ini bukan sekadar penyaluran beasiswa. Ia adalah kisah tentang empati, keikhlasan, dan keyakinan bahwa ilmu adalah cahaya, dan zakat adalah bahan bakarnya. (***)