MEMBARA : Kebakaran di Kabupaten Kerinci

Api Mengamuk di Kerinci, Enam Rumah Warga Hangus

KERINCI, bungopos.com - Suara jeritan dan kepanikan pagi itu memecah keheningan Desa Pendung Hilir, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci. Jam baru menunjukkan pukul 10.00 WIB ketika kepulan asap hitam mulai membumbung dari salah satu rumah di ujung kampung. Dalam hitungan menit, api menjalar cepat, melahap atap dan dinding kayu, hingga membentuk lautan bara yang menelan enam rumah warga.

Marlianto (73) hanya bisa memandangi sisa rumahnya yang kini tinggal puing. “Tak ada yang bisa diselamatkan, semuanya habis. Hanya pakaian di badan,” ujarnya lirih, menatap arang yang dulu menjadi ruang tempat anak-cucunya bercengkerama.

Begitu juga dengan Darusamin (96), lelaki sepuh yang kini kehilangan tempat berteduh. Api yang datang begitu cepat membuatnya hanya sempat mengevakuasi diri bersama istrinya. “Untunglah kami masih diberi keselamatan. Barang boleh habis, tapi nyawa tidak bisa diganti,” katanya penuh syukur.

Sementara itu, warga lain, Tori Kurniawan (23), yang rumahnya juga hangus terbakar, mengaku masih syok. Ia tak menyangka api yang awalnya kecil bisa membesar begitu cepat. “Semua orang berusaha bantu menyiram, tapi angin kencang membuat api makin besar,” tuturnya.

Dalam kebakaran itu, enam rumah menjadi korban:

1. Marlianto (73 tahun) – 2 jiwa – Rusak total


2. Darusamin (96 tahun) – 2 jiwa – Rusak total


3. Tori Kurniawan (23 tahun) – 3 jiwa – Rusak total


4. Kaidir (51 tahun) – 3 jiwa – Rusak berat


5. Sadikin (58 tahun) – 4 jiwa – Rusak ringan


6. Norisah (74 tahun) – 1 jiwa – Rusak ringan

 

Kebakaran berhasil dijinakkan setelah sekitar satu jam perjuangan petugas pemadam kebakaran dibantu warga setempat. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun, duka dan kehilangan jelas menyelimuti wajah-wajah warga yang kini harus memulai hidup dari awal.

Kepala Desa Pendung Hilir, Tibar, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa warganya. “Kami bersama Pemkab Kerinci akan berupaya membantu meringankan beban para korban. Kami juga mengimbau seluruh warga untuk lebih waspada, memeriksa instalasi listrik, dan tidak meninggalkan api dalam kondisi menyala,” ujarnya.

Kini, di tengah puing dan arang yang masih hangat, warga bergotong royong membersihkan sisa kebakaran. Di antara mereka, masih terdengar ucapan syukur — bukan karena kehilangan harta, tetapi karena masih diberi keselamatan. Di Pendung Hilir, pagi yang kelam itu meninggalkan luka, tapi juga menunjukkan betapa kuatnya semangat gotong royong dan ketabahan masyarakat Kerinci dalam menghadapi ujian. (***)

Penulis: Hendri
Editor: Arya Abisatya
Sumber: Jambi Ekspres