ILUSTRASI : dampak serangan Israel ke Gaza

Tangisan di Balik Reruntuhan: Tiga Sekolah UNRWA di Gaza Hancur Diserang

GAZA, bungopos.com - Sejak Sabtu pagi (13/9/2025), kabar duka kembali menyelimuti kamp pengungsi Al-Shati, barat laut Kota Gaza. Asap hitam membubung ke langit, disertai jeritan dan tangisan yang memecah keheningan. Serdadu “Israel” melancarkan serangan mematikan yang menghancurkan tiga sekolah milik UNRWA—badan PBB untuk pengungsi Palestina—yang selama berbulan-bulan terakhir berfungsi sebagai tempat penampungan ribuan warga sipil. Hal ini seperti yang dikutip dari twitter sahabatalaqhsa. 

Di antara puing-puing beton dan papan tulis yang kini tertutup debu, terlihat mainan anak-anak yang berserakan. Kursi-kursi kecil terbalik, bercampur dengan buku-buku yang hangus terbakar. Tempat yang semula menjadi ruang aman untuk anak-anak belajar sekaligus berlindung, kini berubah menjadi ladang kehancuran.

“Sekolah ini adalah rumah kami sejak rumah kami hancur,” ujar seorang ibu pengungsi dengan mata sembab, sambil menggenggam erat tangan anaknya. “Sekarang, kami bahkan kehilangan rumah sementara.”

Serangan ini bukan hanya menghancurkan bangunan, tapi juga menorehkan luka psikologis mendalam. Ribuan pengungsi kehilangan tempat berteduh. Mereka yang selamat terpaksa berdesakan di jalanan, mencari perlindungan baru yang entah ada di mana.

UNRWA selama ini menjadi tumpuan utama bagi warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik. Dengan hancurnya tiga sekolah sekaligus, beban lembaga ini kian berat. Bagi para pengungsi, setiap serangan terasa seperti upaya untuk menghapus sisa-sisa rasa aman yang masih tersisa.

Di tengah reruntuhan, anak-anak masih mencoba tersenyum meski mata mereka memancarkan ketakutan. Sebuah pemandangan yang menohok nurani siapa saja yang menyaksikannya: Gaza kembali menangis, dan dunia seakan masih membisu. (**)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: @sahabatalaqsha