Enam Menteri Dicopot, Lima Sosok Dilantik Prabowo Tunaikan Panggilan Negara

JAKARTA, bungopos.com - Suasana sore di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025), terasa lebih khidmat dari biasanya. Ruang utama istana dipenuhi derap langkah para tamu penting, dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga para pimpinan lembaga negara, yang hadir menyaksikan momen bersejarah: pelantikan empat menteri dan seorang wakil menteri baru.

Upacara dimulai dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang menggema, membuat hadirin berdiri tegak. Aura sakral seolah menyelimuti setiap sudut ruangan. Para tokoh yang dilantik hari itu duduk berderet dengan wajah serius, namun tak bisa menyembunyikan pancaran rasa haru dan kebanggaan.

Nama-nama yang dipanggil Presiden sore itu bukanlah sosok asing. Mereka adalah figur publik yang telah lama malang melintang di bidangnya masing-masing. Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom senior yang kini dipercaya sebagai Menteri Keuangan, mendapat perhatian khusus. Banyak yang menaruh harapan besar, terutama di tengah tantangan fiskal negara yang kian kompleks.

Di sisi lain, Mukhtarudin, politikus Golkar yang kini menakhodai Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, menegaskan tekadnya untuk memperjuangkan hak dan keamanan jutaan pekerja Indonesia di luar negeri.

Sorot mata hadirin juga tertuju pada Ferry Juliantono, tokoh yang sudah lama bergelut dalam isu ekonomi rakyat, kini resmi menjabat sebagai Menteri Koperasi.

Pelantikan ini juga menandai penguatan sektor religius, khususnya dalam pelayanan haji dan umrah. Mochamad Irfan Yusuf didapuk sebagai Menteri Haji dan Umrah, sementara pendampingnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, dipercaya sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. Keduanya diharapkan mampu merespons aspirasi jutaan umat Muslim Indonesia yang menanti pelayanan lebih baik dalam perjalanan spiritual ke Tanah Suci.

Usai pembacaan sumpah jabatan, tepuk tangan meriah membahana, mengiringi wajah-wajah penuh harapan dari para menteri baru itu. Sebagian hadirin tampak mengabadikan momen dengan ponsel, sementara sebagian lainnya terdiam, merenungi simbol pergantian estafet tanggung jawab negara.