NU Online

Mengapa Perlu Merayakan Maulid Nabi SAW ? Ini Alasannya Menurut Sayyid Muhammad Al Maliki

JAKARTA, bungopos.com - Sayyid Muhammad al-Maliki dalam kitab Syarh Maulid ad-Diba’i menyimpulkan, setidaknya ada lima alasan mengapa kita harus merayakan Maulid Nabi. Tiga diantaranya yakni Pertama, merayakan Maulid Nabi sebagai wujud rasa bahagia dan gembira atas kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw pasti bermanfaat di dunia dan akhirat. Bagaimana tidak? Abu Lahab, seorang yang membenci dakwah Nabi, saja diringankan siksanya di neraka setiap hari Senin. Hal ini dikarenakan Abu Lahab bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad. Bahkan, Abu Lahab memerdekakan budaknya yang bernama Tsuwaibah sebagai wujud rasa bahagianya.

فأرضعت النبي صلى الله عليه و سلم فلما مات أبو لهب أريه بعض أهله بشرحيبة قال له ماذا لقيت ؟ قال أبو لهب لم ألق بعدكم غير أني سقيت في هذه بعتاقتي ثويبة.

Artinya, “Urwah mengatakan, ‘Tsuwaibah adalah budak perempuan milik Abu Lahab. (Ketika Nabi Muhammad lahir) Abu Lahab memerdekakan Tsuwaibah kemudian Tsuwaibah menyusui Nabi Muhammad (yang baru lahir). Maka, ketika Abu Lahab wafat, sebagian keluarganya bermimpi bertemu Abu Lahab. Sayangnya, Abu Lahab terlihat sangat memprihatinkan keadaanya. Keluarganya bertanya, ‘Apa yang telah terjadi denganmu?’ Abu Lahab menjawab ‘Tidak ada kenikmatan bagiku setelah berpisah dengan kalian kecuali aku diberikan minum di tempat ini (alam akhirat) karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah” (HR al-Bukhari).

Al-Hafidh Muhammad bin Nashir ad-Din ad-Dimsyaqi mendendangkan sebuah puisi yang sangat indah mengenai hal ini. Apabila seorang kafir (Abu Lahab) yang dihinakan Dengan ayat “Tabbat Yadâ (sungguh sangat celaka bagimu)” menetap abadi di neraka Jahim Diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa setiap hari Senin datang Dia (Abu Lahab) diringankan siksanya karena gembira dengan kelahiran nabi Ahmad Lantas, bagaimana pendapatmu dengan seorang yang sepanjang umurnya gembira dengan kelahiran Nabi dan ia wafat dalam keadaan beriman?

Kedua, Nabi Muhammad saja banyak bepuasa di hari Senin sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahirannya. Karena dengan kelahiran Baginda Nabi Muhammad-lah manusia menemukan cahaya agama Islam. Tentu, kita sebagai umat Nabi harus merasa sangat bersyukur dengan kelahiran Baginda Nabi.

صلى الله عليه و سلم سئل عن صوم الاثنين ؟ فقال فيه

“Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari bahwa suatu ketika Rasulullah ditanyai mengenai kebiasaannya berpuasa di hari Senin. Rasulullah pun bersabda ‘Di hari Senin-lah aku dilahirkan dan di hari Senin-lah diturunkan (Al-Qur’an) kepadaku” (HR Muslim).

Ketiga, Allah memerintahkan kita untuk berbahagia dengan sebab rahmat dan pertolongan yang Allah berikan. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: NU Online