Oleh : Mohd Haramen
DIBALIK hiruk-pikuk kota, ada kekuatan tenang yang menggeliat—Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Lembaga ini bukan hanya simbol kemandirian ekonomi desa, tetapi juga potensi bisnis masa depan yang semakin terbuka lebar. BUMDesa menawarkan peluang kolaborasi yang berdampak besar—baik secara sosial maupun finansial.
BUMDesa adalah cermin semangat gotong royong dan inovasi lokal. Desa-desa yang dulunya hanya menjadi penonton dalam arus ekonomi kini mulai mengambil peran sebagai pemain utama. Mereka mengelola kekayaan alam dan budaya secara profesional untuk kesejahteraan bersama.
Salah satu contoh inspiratif datang dari BUMDesa Pujon Kidul di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mereka mengembangkan desa wisata berbasis kuliner dan agrowisata yang berhasil menarik ribuan wisatawan tiap bulan. Keuntungan yang dihasilkan tak hanya dinikmati oleh BUMDesa, tapi juga menghidupkan UMKM dan kelompok tani lokal.
Di sektor air bersih, BUMDesa Tirta Manjingkamulyan di Desa Manjingkamulyan, Ciamis, Jawa Barat, menjadi pionir. Mereka mengelola layanan air bersih dengan sistem distribusi profesional yang menjangkau ratusan rumah tangga. Pendapatan dari usaha ini digunakan untuk membiayai program kesehatan dan pendidikan desa, membuktikan bahwa BUMDesa bisa hadir sebagai penyedia layanan publik yang berkelanjutan.
Untuk sektor pertanian, BUMDesa Mekar Sari di Desa Sumber Agung, Kabupaten Pesawaran, Lampung, menjalankan program penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk, dan pelatihan bagi petani lokal. Dengan model bisnis ini, produktivitas meningkat, biaya produksi menurun, dan petani mulai melihat hasil kerja keras mereka sebagai usaha yang menguntungkan, bukan sekadar bertahan hidup.
Tak kalah menarik, di sektor energi, BUMDesa Karangsari Energi Mandiri di Banyumas, Jawa Tengah, berhasil mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Energi listrik dari aliran sungai ini tidak hanya menerangi rumah-rumah warga, tapi juga menjadi sumber pendapatan desa melalui penjualan listrik ke PLN. Sebuah lompatan besar menuju kemandirian energi di tingkat lokal.
Kisah-kisah ini adalah bukti nyata bahwa BUMDesa bukan hanya wacana, tapi motor penggerak ekonomi desa yang sesungguhnya.
Karena di saat dunia semakin mencari model bisnis yang berkelanjutan dan berbasis komunitas, BUMDesa hadir sebagai jawaban dari akar rumput. Inilah saatnya memandang desa bukan sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai mitra sejajar. Desa Terdepan Membangun Indonesia.
Penulis adalah TAPM Kabupaten Batanghari