JAKARTA, bungopos.com - HIV atau human immunodeficiency virus merupakan virus yang menyerang sel-sel darah putih (CD4) dalam sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan dan mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi dan penyakit. Jika tidak ditangani dengan tepat, HIV dapat berubah menjadi gangguan kesehatan yang serius, dimana daya tahan tubuh menjadi sangat lemah sehingga tak mampu lagi melawan infeksi dan serangan penyakit dalam tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai AIDS, atau Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yang merupakan stadium akhir dari infeksi HIV.
Penularan HIV
HIV tidak ditularkan melalui udara, keringat, sentuhan, atau berbagi makanan, melainkan cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Cairan tubuh yang telah terinfeksi virus HIV masuk ke dalam tubuh melalui:
Hubungan seksual tanpa pengaman, baik melalui vagina, anus maupun oral berpotensi menularkan HIV, terutama bagi yang sering berganti-ganti pasangan.
Menggunakan jarum suntik yang tidak steril atau bekas dipakai orang lain sangat berisiko menularkan penyakit, termasuk HIV.
Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus HIV pada bayinya, melalui cairan ketuban dan air susu ibu (ASI) yang telah terkontaminasi virus HIV. Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengidap HIV saat hamil untuk menekan risiko penularan pada bayi.
Pentingnya Deteksi Dini HIV pada Ibu Hamil
HIV pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin, keguguran dan melahirkan prematur. Wanita hamil yang terinfeksi HIV bisa diketahui dengan melihat ciri-ciri berikut ini.
Karena HIV menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, ibu hamil yang terinfeksi HIV menjadi lebih lemah dan rentan terinfeksi berbagai macam penyakit. Salah satunya mengalami flu dan demam yang berulang-ulang.
Ciri-ciri lainnya adalah munculnya ruam pada kulit sebagai reaksi terhadap infeksi HIV. Berupa bintik-bintik merah yang semakin lama semakin membesar dan banyak jumlahnya.
Ciri lainnya adalah munculnya bisul di sekitar alat kelamin yang bisa hilang, tapi kemudian muncul kembali.
Kelenjar getah bening adalah bagian tubuh yang berkaitan erat dengan sistem kekebalan, sehingga timbulnya pembengkakan pada kelenjar getah bening bisa menjadi tanda adanya infeksi HIV pada ibu hamil.