JAKARTA, bungopos.com - Selain suka dengan ceritanya, para pecinta film horor juga biasanya penasaran dengan lokasi yang digunakan untuk syuting. Nah, untuk kamu yang penasaran dan ingin mengunjungi lokasi syuting film horor di Indonesia, ini dia rangkumannya.
1. Rumah Pengabdi Setan
Film Pengabdi Setan (2017) garapan Joko Anwar menjadi salah satu film horor terpopuler di Indonesia. Rumah Pengabdi Setan pun menjadi banyak dikunjungi oleh wisatawan yang penasaran dengan keseramannya. Rumah ini terletak di kawasan PTPN VIII, Kampung Kertamanah, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Ada dua rumah digunakan untuk pembuatan film Pengabdi Setan pertama. Satu rumah masih ditempati dan tidak boleh dimasuki, tetapi diizinkan untuk berfoto di depannya. Sementara rumah kedua dibiarkan kosong dan terbuka untuk umum. Sebuah poster besar dari kanvas bertuliskan Pengabdi Setan dan tokoh hantu ibu dalam film tersebut terpasang di halaman rumah. Untuk masuk, pengunjung harus membayar tiket seharga Rp 10.000.
2. Hutan Pinus Mangunan
Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta menjadi salah satu lokasi syuting KKN Desa Penari (2022). Meski menjadi tempat syuting film horor, namun Hutan Pinus Mangunan aslinya jauh dari kesan mistis. Hutan Pinus Mangunan menjadi tempat wisata karena vibes-nya seperti di luar negeri. Selain sebagai tempat wisata, Hutan Pinus Mangunan sering menjadi venue event konser penyanyi ibu kota, salah satunya yaitu Tulus. Hutan Pinus Mangunan biasanya identik dengan suasana romantis dan sejuk, namun kesan berbeda terasa di film saat tempat ini dijadikan lokasi syuting KKN di Desa Penari. Tempat wisata yang berada di Bantul ini seolah menghadirkan kesan magis yang berbeda.
3. Waduk Sermo
Waduk Sermo di Kulonprogo menyimpan keindahan yang memikat. Namun di balik keindahannya, Waduk Sermo juga menyimpan sejuta misteri dan cerita mistis hingga dijadikan lokasi syuting film horor Jailangkung: Sandekala (2022) karya Kimo Stamboel. Film ini dibintangi oleh artis papan atas Titi Kamal, Muzakki Ramdhan, dan juga Dwi Sasono. Film ini mengangkat sebuah keyakinan di masyarakat bahwa saat matahari tenggelam atau saat maghrib dilarang keluar rumah. Waduk Sermo menjadi tempat dimana keluarga yang diceritakan dalam film itu mengalami musibah di sebuah danau. Danau yang dimaksud adalah Waduk Sermo. Kalau datang ke sini, kamu tidak hanya merasakan sensasi seperti di film Jailangkung: Sandekala, tetapi Waduk Sermo juga asyik untuk menjadi tempat camping.