Ilustrasi anak cerdas. (Foto: NU Online/Freepik)

Ingin Anak Anda Cerdas, Ini Resep dari Gus Maksum Ponpes Lirboyo

JAKARTA, bungopos.com - Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya tumbuh dengan sehat dan cerdas. Namun, proses mengasuh buah hati dari bayi hingga anak-anak tidak lepas dari berbagai resiko kesehatan. Kekhawatiran orang tua yang berlebihan dalam pengawasan dan pendampingan tumbuh kembang anaknya, terkadang justru menimbulkan dampak yang merugikan bagi perkembangan anak.Gus Maksum Jauhari, pendiri Pencak Silat Pagar Nusa dan ulama karismatik asal Lirboyo, termasuk salah seorang ulama yang peduli dengan masa depan generasi kaum muslimin, terutama anak-anak. Oleh karena itu ia memberikan nasihat untuk orang tua yang memiliki bayi atau balita agar memerhatikan makanan yang baik untuk anak-anak umat Islam. Uniknya, banyak petuah Beliau tentang makanan ternyata terbukti secara ilmiah ketika dibahas dari sudut pandang perkembangan otak anak-anak.Sebagai contoh, kepada para orang tua, Gus Maksum merekomendasikan beberapa makanan pilihan untuk kecerdasan anak sejak masih dalam kandungan. Uraian nasihatnya agar anak cerdas tercantum dalam buku tentang biografi KH Maksum Jauhari sebagai berikut:   “Hingga ketika masih dalam kandungan, ibu hendaknya sering makan Jambu Dersono. Setelah lahir, usahakan sang anak diberi makan daging kambing selama pertumbuhannya walaupun satu bulan satu kali. Anak juga harus dibina sejak dalam kandungan. Artinya sang ibu selama mengandung jangan sampai mengalami ketegangan yang serius, keresahan, apalagi sampai kejang-kejang. Akibatnya, akan sangat fatal bagi perkembangan kejiwaan si anak.” (KH Imam Yahya Mahrus, Gus Maksum Sosok dan Kiprahnya, [Kediri: Lirboyo Press: 2004], halaman 150-151)

Buah khusus untuk menunjang kecerdasan yang oleh Gus Maksum disebut jambu dersono atau jambu bol atau jambu jamaika disebut juga dengan nama ilmiah Syzygium malaccense. Buah yang disarankan oleh Gus Maksum agar dikonsumsi oleh ibu hamil itu sekarang terbukti sangat bermanfaat untuk otak. (***)

Penulis: Yuhansyah Nurfauzi
Editor: arya abisatya
Sumber: https://www.nu.or.id/