JAMBI, bungopos.com - TBC bukanlah penyakit keturunan dan bisa menyerang siapa saja. Gejala paling umum seseorang terjangkit TBC adalah sesak napas dan nyeri pada dada, batuk bercampur darah, kondisi badan melemah, napsu makan berkurang dan berat badan turun, dan acap berkeringat mesti tidak melakukan aktivitas berat.
Penyakit ini disebabkan bakteri TBC yang menyebar melalui droplet ketika kita sedang berinteraksi. Meski demikian sebanyak 86 persen berhasil disembuhkan melalui pengobatan selama berbulan-bulan dengan aturan ketat. Penyakit ini sering menyerang organ paru manusia dan jika tidak ditangani secara tepat, maka bakterinya dapat menjalar kepada sistem saraf pusat, jantung, tulang belakang, kelenjar getah bening dan hinggga ke selaput otak.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, pihaknya meningkatkan upaya investigasi kontak yaitu sebuah kegiatan pelacakan pada orang-orang yang mempunyai hubungan cukup erat dengan penderita TBC. Ini dilakukan untuk menurunkan angka insiden TBC dan memutus rantai penularan TBC sehingga kasusnya tidak bertambah. (***)