Ilustrasi

Mengapa Rasulullah Menjadi Pemimpin Terbaik Sepanjang Sejarah ? Ini Ulasannya

JAKARTA, bungopos.com - Rasulullah merupakan sosok teladan dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali sebagai seorang pemimpin. Kepemimpinan beliau bahkan bukan hanya diakui oleh orang-orang Islam saja, melainkan juga diakui oleh tokoh-tokoh non-Muslim, seperti salah satu ilmuwan Amerika Serikat Michael Hart. Pada tahun 1978, Hart menulis sebuah buku berjudul The 100: A Ranking of The Most Influential Persons in History, yang menceritakan tentang 100 orang yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia.

Dalam buku tersebut, ia menempatkan Rasulullah SAW pada peringkat pertama sebagai orang yang paling berpengaruh, meskipun Hart adalah seorang Yahudi. Tulisan Hart yang menempatkan Rasulullah sebagai manusia yang paling berpengaruh ini menjadi salah satu bukti keteladanan Rasulullah SAW dalam kepemimpinan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya sebagai umat Muslim, kita mencontoh Rasulullah dalam hal kepemimpinan.Rasulullah sendiri memiliki 4 sifat yang menjadi karakternya sebagai nabi dan rasul. Keempat sifat ini juga dimiliki oleh setiap rasul dalam memimpin umatnya. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut:  

1. Shiddiq

Shiddiq dalam bahasa Arab berarti benar atau jujur. Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang sangat jujur, bahkan sejak memasuki dunia perniagaan, sebelum menjadi rasul. Kejujurannya membangun kepercayaan dan relasi kuat dengan berbagai kalangan.

2. Amanah

Amanah berarti dapat dipercaya. Sifat ini sangat berkaitan dengan karakter Rasulullah yang selalu berkata jujur. Karena kejujuran beliau, Rasulullah menjadi orang yang bisa dipercaya oleh banyak orang, dan dijuluki sebagai "al-Amin" atau orang yang dapat dipercaya.

3. TablighTabligh berarti menyampaikan. Rasulullah SAW selalu menyampaikan apa yang seharusnya beliau sampaikan. Dalam berdakwah, beliau selalu menyampaikan semua yang diperintahkan oleh Allah tanpa menyembunyikannya.

4. Fathanah

Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang sangat cerdas, dan kecerdasan ini tercermin dari cara beliau menyelesaikan konflik peletakan Hajar Aswad. Meskipun saat itu beliau belum diangkat sebagai rasul, kecermatannya dalam mencari solusi menunjukkan keteladanan sebagai pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah umat dengan bijak dan adil. (***)

Editor: arya abisatya
Sumber: https://islam.nu.or.id/