MENONJOLKAN KEWIBAWAAN : Istana Garuda hasil karya anak bangsa

Ini Enam Istana Kepresidenan Indonesia, Istana Garuda di IKN Paling Ekonik

JAKARTA, bungopos.com - Masyarakat Indonesia tentu sudah begitu familiar dengan istana-istana tempat kepala negara RI bekerja dan bertempat tinggal bersama keluarganya. Mengutip website Kementerian Sekretariat Negara, tercatat ada enam Istana Kepresidenan dengan berbagai fungsi dan kegunaannya. Misalnya Istana Merdeka dan Istana Negara yang terletak di jantung Jakarta. Atau Istana Bogor dan Istana Cipanas yang letaknya di kawasan sejuk Jawa Barat.

Ada pula Istana Kepresidenan yang berlokasi di Yogyakarta dan dikenal sebagai Gedung Agung atau Gedung Negara. Terakhir, terdapat Istana Kepresidenan yang berlokasi di kawasan sejuk Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Istana di Pulau Dewata ini berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Kecuali Istana di Tampaksiring yang dibangun pada tahun 1957 dan selesai di 1960, praktis lima istana lainnya merupakan karya arsitektur era penjajahan kolonial Belanda berusia di atas 200 tahun.

Memasuki tahun 2021, sebuah cita-cita mulai dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dengan mewujudkan pembangunan kawasan ibu kota baru guna menggantikan Jakarta. Lokasinya berada di kawasan perbukitan yang dipadati oleh hutan eukaliptus yang sejuk dan tenang, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Ibu Kota Nusantara atau IKN, demikian nama resmi dari kawasan seluas 256.142 hektare atau 2.561,42 kilometer persegi.  

IKN terbagi ke dalam tiga zonasi seperti Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang meliputi Istana Presiden dan Wakil Presiden, kantor-kantor kementerian dan lembaga negara. Kemudian Kawasan Ibu Kota Negara di antaranya terdapat hunian Aparatur Sipil Negara (ASN), fasilitas pendidikan dan kesehatan, pusat penelitian dan pengembangan, dan pangkalan militer. Terakhir adalah Kawasan Pengembangan Ibu Kota Negara yang meliputi pusat konservasi dan kawasan permukiman umum serta pusat  perbelanjaan.

Ada hal menarik dari KIPP yang menjadi prioritas pembangunan tahap pertama dari IKN yaitu hadirnya Istana Presiden dan Wakil Presiden yang berada pada subzona A1. Ini adalah pertama kalinya Pulau Kalimantan memiliki sebuah Istana Kepresidenan yang didesain sangat modern hasil karya putra-putri terbaik bangsa. Seperti halnya Istana di Jakarta, Kompleks Istana Kepresidenan di IKN seluas 55,7 ha dengan luas tapak mencapai 334.200 meter persegi. Kompleks Istana Kepresidenan terdiri dari lapangan upacara, bangunan istana, kantor presiden, kantor sekretariat presiden, dan bangunan staf khusus presiden. 

Di dalam Kompleks Istana Kepresidenan juga terdapat wisma negara, asrama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), masjid, museum, kebun raya, bangunan pemeriksaan tamu, dan lainnya. Lokasi Kompleks Istana Kepresidenan berada di titik tertinggi IKN yakni sebuah bukit sekitar 88 meter di atas permukaan laut. Bangunan utama Istana Kepresidenan IKN dinamai Istana Garuda berciri khas patung burung garuda raksasa tengah membentangkan sayap.  "Makna dari desain Istana Garuda seperti sedang memeluk mengandung filosofi untuk melindungi bangsa Indonesia," kata pematung ternama, I Nyoman Nuarta yang mendesain Kompleks Istana Kepresidenan seperti dikutip Antara.

Bobot patung garuda seberat total 1.398,3 ton dengan material kuningan, tembaga, galvalum yang meliputi 4.650 bilah baja antikorosi buatan PT Krakatau Steel. Bentang sayap burung mencapai 177 meter dan tinggi sayap 77 meter. Secara keseluruhan, Istana Garuda menggambarkan keindahan, kemandirian, dan kewibawaan pemimpin bangsa. Tepat di bagian tengah patung terdapat bagian kepala dengan tatapan mata ke depan. "Artinya, kita menjadikan IKN itu Indonesia sentris dan bukan lagi Jawa sentris," ucap Alimudin, Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN.

Berikutnya ada Istana Negara yang berada paling depan dari Kompleks Istana Kepresidenan. Tak tampak lagi kesan desain ala kolonial pada Istana Negara IKN ini. Sebaliknya, muncul desain baru yang lebih megah dan gagah karena ada 34 pilar raksasa bersentuhan akhir marmer white tassos menopang bagian depan istana. Jika Istana Garuda menjadi tempat presiden berkantor, maka Istana Negara adalah kediaman resmi presiden. Istana dengan tampilan monumental simetris dominan putih ini memiliki luas 56.000 m2.

Bangunannya terdiri dari 3 lantai dengan ketinggian mencapai 40 meter. Terdapat lambang negara Burung Garuda ukuran besar diletakkan tepat di bagian tengah atas dari fasad Istana Negara. Ada 12 anak tangga sebagai akses masuk menuju selasar Istana Negara. Lantai Istana Negara terbuat dari marmer, parket, dan bahan jenis homogenous tile (HT). Pada bagian lobi Istana Negara, lantai adalah marmer hijau Juparana dan pelapis lantai produk lokal didatangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Seksi Pelaksana Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra mengatakan, bagian dinding Istana Negara IKN berlapis beton setebal 20 sentimeter dipadu lapisan kayu jati ukir karya seniman asal Pulau Jawa dan Bali dengan kemampuan teknik ukir (craftmanship) tingkat tinggi. "Pekerjaan interior Istana Negara IKN memiliki tingkat kecermatan tinggi karena desainnya unik dengan banyak sentuhan ukiran khas Nusantara pada elemen dekoratif," tegasnya.

Pada bagian dinding, terdapat ornamen artwork dan cat tekstur. Keindahan juga terpancar dari plafon Istana Negara IKN yang menggunakan gipsum, kayu solid, veneer, ukiran kayu dan tembaga. Sebagian pintu pada bangunan ini menggunakan material kayu jati solid, dan sebagian lagi adalah pintu terbuat dari bahan anti-peluru serta pintu besi. Sedangkan pelapis jendela merupakan kaca yang menyerap sinar matahari dan antipeluru.

Istana Negara IKN memiliki 11 ruang termasuk Ruang Jamuan, Ruang Kegiatan Resmi, Ruang Kredensial, dan Ruang Bendera Pusaka yang difungsikan lebih dulu ketika Peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus 2024 di IKN. Tujuh ruang lainnya adalah Plaza Tamu Agung, Teras atau Lobi Depan, Prefunction, Ruang Audiensi, Ruang Jamuan Ibu Negara, Ruang Tunggu VVIP, dan Ruang Rapat. Sedangkan bagian atap Istana Negara berdesain roof garden dengan lanskap dirancang bagi 40 persen tanaman endemik dan 60 persen non-endemik. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.indonesia.go.id/