ILUSTRASI : Larangan merokok

Rokok Membuat Hidup Jadi Redup

JAKARTA, bungopos.com - Merokok merupakan aktivitas penting bagi seseorang yang sudah kecanduan rokok, namun menjadi aktivitas yang kurang disukai banyak orang, bahkan kadang terganggu oleh asap yang dikeluarkan oleh aktivitas tersebut. Bahkan, perokok yang telah beralih dari rokok konvensional ke rokok elektrik sering kali juga merasa terganggu oleh asap rokok konvensional. Kedua aktivitas tersebut (merokok konvensional dan merokok elektrik) tetap saja merupakan aktivitas yang tidak baik secara norma sosial dan tidak sehat, terutama bagi orang-orang yang mengidap penyakit tertentu.

Fakta yang tidak bisa dielakkan terkait dengan aktivitas merokok adalah tidak ada kepala keluarga yang mau mengajak anggota keluarga (isteri dan anaknya) untuk merokok bersama. Bahkan, seorang kepala keluarga sering kali malah menghukum anaknya yang ketahuan merokok. Jika aktivitas tersebut baik, tentunya perokok mengajak anggota keluarganya untuk merokok bersamanya.

Aktivitas merokok juga dinilai tidak sehat. Faktanya ketika seseorang batuk berat atau terkena gangguan jantung, begitu disuruh berhenti merokok, maka orang tersebut akan berhenti merokok. Bahkan, sering kali perokok langsung berhenti merokok ketika dirinya mengalami masalah kesehatan. Logikanya, jika tidak berpengaruh, mengapa harus berhenti?

Merokok dapat membuat hidup seseorang menjadi redup. Berdasarkan penelitian, merokok dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius, seperti masalah pernapasan, penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya. Kebiasaan merokok juga dapat mempengaruhi kualitas hidup secara sosial, ekonomi, dan psikologis. Meskipun merokok terlihat sebagai kegiatan yang memberikan kenyamanan, namun akhirnya merokok dapat membuat hidup seseorang menjadi lebih redup dalam banyak aspek.

 

Dampak Terhadap Kesehatan

Aspek yang paling jelas dan paling signifikan terdampak dari merokok adalah kesehatan. Merokok telah terbukti menjadi salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan.Nikotin dalam asap rokok yang dihisap seseorang akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah, yang dapat menyebabkan pengerasan arteri dan pembentukan bekuan darah, yang pada gilirannya akan menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk stroke.

Merokokpun akan dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, seperti bronkitis kronis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Paparan secara terus-menerus terhadap asap rokok akan merusak jaringan paru-paru dan mengganggu kemampuan paru-paru untuk berfungsi dengan baik. Merokok juga akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan pada sistem pencernaan, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan pada gigi dan gusi. Bahkan pada sebagian orang dapat menyebabkan kelainan janin pada anak yang dikandung dan impotensi.

.Merokok juga menjadi faktor risiko utama untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, esofagus, pankreas, dan kandung kemih. Zat-zat kimia yang terdapat pada asap rokok dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh makhluk hidup, utamanya manusia, sehingga menyebabkan pertumbuhan sel-sel tidak normal yang dapat berkembang menjadi kanker.

Konsumsi rokok secara terus-menerus akan mengurangi kualitas hidup seseorang dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Perokok akan mempunyai harapan hidup lebih pendek dibandingkan yang bukan perokok. Tragisnya, merokok secara signifikan meningkatkan risiko kematian dini.

 

Merokok Merugikan Secara Sosial

Merokok juga dapat merugikan secara sosial, karena tidak semua orang tahan dengan asap rokok, baik orang yang mengidap penyakit pernapasan, pasca stroke, alergi asap, penyakit lainnya maupun unsur sosial yang menyebabkan seseorang merasa terganggu apabila terkena asap rokok atau bau asap rokok. Di samping itu, merokok di dekat ibu hamil atau anak dapat menyebabkan gangguan kehamilan dan tumbuh kembang anak. 

Paparan terhadap perilaku merokok dalam lingkungan sosial dapat mempengaruhi anak-anak dan remaja untuk mencoba merokok. Kebiasaan merokok yang dilakukan orang dewasa sangat mempengaruhi persepsi anak dan remaja tentang merokok dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk mulai merokok pada usia yang sangat muda. Bahkan di lapangan kita temukan ada balita yang telah mahir merokok, dikarenakan berada di lingkungan perokok dan terpengaruh oleh lingkungannya.

Perokok pasif, yaitu mereka yang secara tidak sengaja terpapar asap rokok pada saat terjadi aktivtas merokok, juga berisiko mengalami dampak negatif dari aktivitas merokok. Ternyata, tidak hanya perokok pasif, perokok tangan ketiga (yaitu mereka yang berada di ruangan yang pernah dipakai untuk aktivitas merokok atau menghirup partikel asap rokok di pakaian atau benda lain) juga akan terkena dampak negatif dari merokok. Ini bisa mencakup risiko terkena kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Jadi, asap rokok tidak hanya berdampak pada kesehatan perokok sendiri, tetapi juga pada kesehatan orang lain di sekitarnya. (***)

Editor: arya abisatya
Sumber: https://ayosehat.kemkes.go.id/