ilustrasi

Anda Boros ? Ini 10 Cara Mengelola Keuangan Usaha Yang Baik

JAMBI, bungopos.com - Pada dasarnya cara mengelola keuangan usaha yang paling krusial adalah konsisten, terperinci dan tanggung jawab. Tanpa ketiga hal tersebut rasanya mustahil keuangan usaha atau bisnis dapat dikelola dengan benar dan tepat.

Menemukan contoh laporan keuangan bisnis mudah Anda temukan di internet. Namun, mencari tahu cara mengelola keuangan bisnis yang tepat sesuai bisnis Anda tentunya cukup sulit.

Mengelola keuangan dalam bisnis adalah kemampuan dasar untuk memastikan bisnis terus berjalan dan berkembang dalam waktu lama, baru kemudian menghasilkan profit sesuai target.

Cara Mengelola Keuangan Usaha

Meskipun begitu, ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan dan sesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan Anda. Berikut ini cara mengatur keuangan bisnis, di antaranya sebagai berikut.

1. Menyusun Rencana Anggaran Keuangan Perusahaan

Susun perencanaan anggaran keuangan perusahaan untuk jangka panjang dan jangka pendek. Membuat financial planning ini cukup penting apalagi bila modal yang Anda miliki berasal dari dana pembiayaan bank.

Setiap pos pengeluaran dibuat secara terperinci kebutuhan dana yang dibutuhkan dan keperluannya untuk apa.

2. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Saran dari para pebisnis senior lainnya dalam mengelola keuangan bisnis adalah memisahkan keuangan bisnis dengan pribadi. Pastikan keuangan bisnis hanya untuk operasional bisnis bukan urusan pribadi.

Saat kedua hal ini disatukan, maka sulit mengetahui apakah bisnis Anda mengalami kemajuan. Bahkan saat keuangan pribadi dan bisnis disatukan, seringnya operasional bisnis jadi terganggu yang berdampak gulung tikar.

3. Mencatat dengan Cermat Arus Kas Keuangan Bisnis

Cara mengelola keuangan usaha yang cukup krusial namun masih ada juga yang kurang memperhatikan adalah mencatat arus kas atau cash flow bisnis dengan cermat, teliti dan lebih detail.

Poin lebih detail perlu digarisbawahi. Walaupun Rp 5 ribu, Anda tetap harus tahu pengeluaran jenis apa yang membutuhkan pengeluaran sebesar Rp 5 ribu.

Termasuk kas pemasukan seperti suntikan modal bisnis dan kerja sama pihak ketiga bila sudah terjalin.

Pencatatan arus kas keuangan ini membantu Anda dalam menyusun neraca keuangan. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah kondisi keuangan perusahaan positif atau negatif.

4. Melunasi dan Mencatat Kewajiban Keuangan Bisnis

Kewajiban keuangan bisnis bukan hanya tentang berinvestasi pada alat bisnis, membeli bahan utama produksi hingga membayar upah untuk karyawan. Melainkan Anda perlu memperhatikan biaya operasional lainnya seperti biaya distributor, biaya marketing.

Belum lagi bila Anda memiliki kewajiban lain seperti melunasi pembiayaan bisnis untuk modal, membayar listrik, air, hingga membayar pajak. Catat seluruh kewajiban perusahaan setiap bulannya dan bayar di waktu yang tepat sebelum jatuh tempo.

5. Mempersiapkan Dana Darurat, Petty Cash dan Scale Up

Dalam mengatur keuangan bisnis, yang berkaitan tentang uang tidak melulu tentang pengeluaran dan pemasukan bisnis. Akan tetapi, ada lagi uang yang perlu Anda perhitungkan dan persiapkan yaitu dana darurat, petty cash, dan dana scale up.

Dana darurat diperuntukkan untuk menghadapi situasi bisnis dan perekonomian saat mengalami kesulitan.

Sedangkan petty cash berfungsi sebagai dana khusus bila Anda akan mengeluarkan biaya kecil selama operasional bisnis. Dengan mempersiapkan kedua jenis dana ini, maka pos-pos keuangan lainnya tidak akan membengkak dan sesuai perencanaan.

Kemudian dana scale up yang diperuntukkan untuk mengembangkan bisnis. Sebab untuk mengembangkan bisnis tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Daripada harus menambah beban bisnis dengan mengajukan pinjaman, alangkah baiknya mempersiapkan dana tersebut sejak dini.

6. Mengoptimalkan Profit Bisnis dengan Benar dan Proporsional

Saat mendapatkan profit bisnis, alokasikan keuntungan tersebut dengan benar dan tepat penggunaannya. Artinya setiap penggunaan profit tersebut harus jelas tujuannya untuk apa.

Misalnya saja sebagian keuntungan yang Anda dapatkan disisihkan untuk persiapan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan. Atau bisa juga sebagian profit diperuntukkan untuk dana cadangan, petty cash dan scale up.

7. Membuat Evaluasi dan Laporan Keuangan

Langkah terakhir dalam mengatur keuangan perusahaan dengan membuat laporan keuangan periode tertentu dan evaluasi berdasarkan laporan keuangan tersebut.

Dalam membuat laporan keuangan, harus terperinci, jujur dan penuh tanggung jawab. Sebab dari laporan keuangan tersebut, Anda bisa mengetahui kondisi keuangan bisnis seperti apa.

Anda juga bisa mengetahui bagaimana perkembangan bisnis pada periode tersebut, apakah target-target tercapai, hingga mempersiapkan perencanaan keuanganmarketing dan target-target lainnya di periode selanjutnya. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.megasyariah.co.id/