JAMBI, bungopos.com - Thawaf merupakan salah satu tahapan rukun haji, yang berarti harus dilakukan. Jika tidak dilakukan maka ibadah hajinya tidak sah. Lalu apa saja sunnah thawaf yang wajib diketahui? Berikut penjelasannya.
Sunnah-sunnah Thawaf 1. Al-Idhthiba’Merupakan cara berpakaian khusus thawaf. Yaitu memasukkan tengah-tengah kain ihram di bawah ketiak kanan dan menyelempangkan ujungnya di pundak kiri sehingga pundak kanan terbuka, berdasarkan hadits Ya’la bin Umayyah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf dengan idhthiba’. (Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 2391))
2. Mengusap hajar aswadDisunnahkan mengusap hajar aswad sebelum memulai thawaf. Namun apabila terkendala karena berdesak-desakan, Anda bisa melakukan isyarat dengan menegadahkan tangan kea rah hajar aswad.
Berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata:
“Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika tiba di Makkah mengusap Hajar aswad di awal thawaf, beliau thawaf sambil berlari-lari kecil di tiga putaran pertama dari tujuh putaran thawaf.” (Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/470, no. 1603).
3. Mencium hajar aswad
Selain menyentuhnya, Anda juga dianjurkan menciumnya semampunya. Berdasarkan hadits Zaid bin Aslam dari ayahnya, ia berkata, “Aku melihat ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu mencium hajar aswad dan berkata, “Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.” (Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/462, no. 1597))
4. Sujud di atas hajar aswadBerdasarkan hadits Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku melihat ‘Umar bin al-Khaththab mencium Hajar aswad lalu sujud di atasnya kemudian ia kembali menciumnya dan sujud di atasnya, kemudian ia berkata, ‘Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’” (Hadist hasan: Irwaa-ul Ghaliil (IV/312))
5. Bertakbir setiap melewati hajar aswadSalah satu isyarat bahwa kita telah melakukan satu putaran, dan melewati hajar aswad ialah bertakbir. Berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf mengelilingi Ka’bah di atas untanya, setiap beliau melewati Hajar aswad beliau memberi isyarat dengan sesuatu yang ada pada beliau kemudian bertakbir.” (Shahih: Irwaa-ul Ghaliil (no. 1114)
6. Berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama thawaf yang pertama kali (thawaf qudum)Tiga putaran awal dalam thawaf disebut Thawaf Qudum, Anda dianjurkan untuk berlari-lari kecil saat itu. Berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika thawaf mengitari Ka’bah, thawaf yang pertama kali, beliau berlari-lari kecil tiga putaran dan berjalan empat putaran, dimulai dari Hajar aswad dan berakhir kembali di Hajar aswad.” (Muttafaq ‘alaih, Shahiih al-Bukhari (III/470, no. 1603), Shahiih Muslim (II/920, no. 1261))
7. Mengusap rukun YamaniBerdasarkan hadits Ibnu Umar, ia berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap Ka’bah kecuali dua rukun Yamani (rukun Yamani dan Hajar aswad).” Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/473, no. 1609)
8. Berdo’a di antara dua rukun (rukun Yamani dan Hajar aswad) dengan do’a sebagai berikut:Rukun Yamani dan Hajar aswad keduanya tempat Rasulullah sallallahu ‘alayhi wa sallam berdoa, kedua tempat ini dinilai sangat mustajab untuk memanjatkan doa berikut,
رَبَّنَآ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
(Rabbana aatinaa fid dunya hasanah wa fil akhiraati hasanah wa qinaa adzabannaar)
“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa Neraka.” (Hasan: Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 1666))
9. Shalat dua raka’at di belakang maqam Ibrahim setelah thawafBerdasarkan hadits Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Setelah tiba, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf mengelilingi Ka’bah tujuh kali, kemudian beliau shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim dan sa’i antara Shafa dan Marwah.” Selanjutnya beliau berkata:
10. Sebelum shalat di belakang Maqam Ibrahim membaca:“Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat contoh yang baik bagimu.” (Shahih: Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 2394))
“Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim itu tempat shalat.” Kemudian membaca dalam shalat dua raka’at itu surat al-Ikhlash dan surat al-Kaafirun. Berdasarkan hadits Jabir bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sampai di Maqam Ibrahim alaihissallam beliau membaca: “Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim itu tempat shalat.”
Lalu beliau shalat dua raka’at, beliau membaca dalam shalat dua raka’at itu Al Ikhlas dan Al Kafirun.
11. Iltizam tepat di antara Hajar aswad dan pintu Ka’bahMenempelkan badan (dada, wajah, dan lengan) pada bagian Ka’bah seraya berdoa meminta pertolongan, usai melakukan tujuh kali putaran thawaf.
Berdasarkan hadits ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata, “Aku pernah thawaf bersama ‘Abdullah bin ‘Amr, ketika kami telah selesai dari tujuh putaran tersebut kami shalat di belakang Ka’bah. Lalu aku bertanya, ‘Apakah engkau tidak memohon perlindungan kepada Allah?’ Ia menjawab, ‘Aku berlindung kepada Allah dari api Neraka.” Berkata (perawi), “Setelah itu ia pergi dan mengusap Hajar aswad. Lalu beliau berdiri di antara Hajar aswad dan pintu Ka’bah, beliau menempelkan dada, tangannya dan pipinya ke dinding Ka’bah, kemudian berkata, ‘Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hal ini.”
12. Minum air zamzam dan mencuci kepala dengannyaSetelah menghabiskan tujuh putaran thawaf, Anda juga disunnahkan minum air zam-zam yang tersedia di pinggir tempat thawaf. Hal ini berdasarkan hadits Jabir, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan hal tersebut. (***)